Jokowi Blusukan Ke Pasar Bulukumba dan Bantaeng, Berharap Bisa Jadi Pemasok Kebutuhan Pokok ke IKN

Jokowi Blusukan Ke Pasar Bulukumba dan Bantaeng, Berharap Bisa Jadi Pemasok Kebutuhan Pokok ke IKN

Presiden Jokowi meninjau Kab. Bulukumba dan Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan pada 5/7/2024.-Sekretariat Presiden-

HARIAN DISWAY - Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan untuk meninjau kondisi harga di pasar serta memantau aktivitas pompanisasi pada Jumat, 5 Juli 2024.

Setelah melakukan kunjungan ke Pasar Sentral Palakka di Kabupaten Bone kemarin, pagi tadi pimpinan negara dijadwalkan untuk meninjau harga komoditas yang ada di pasar Kabupaten Bulukumba. 

Menurut Jokowi, kondisi harga di sana tergolong sangat baik, seperti bawang merah dan cabe yang seharga Rp30.000 saja, lebih murah dari pasar yang ada di daerah Jawa.

Setelah ditelisik, ternyata Sulawesi Selatan memang memiliki produksi pertanian sendiri sehingga harga komodi di sana juga stabil.

Beserta para rombongan, Jokowi kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng untuk melihat proses pompanisasi yang ada di sana. 

BACA JUGA:Jokowi Cek Kondisi RSUD Mas Amsyar Kalteng

BACA JUGA:Kunjungan Jokowi ke Karanganyar Jateng: Tinjau Program Pompanisasi untuk Tingkatkan Produksi Padi Nasional

Melalui proses pendataan yang sudah dilakukan, pompa air yang diperlukan Kabupaten Bantaeng untuk meningkatkan panen padi berjumlah 150 pompa

Menurut keterangan bupati setempat, untuk sementara ini pompa yang dikirim dari Kementrian Pertanian masih di angka 80 pompa.

Dengan pengiriman pompa tersebut, Presiden RI menaruh harap agar upaya kementriannya itu dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bantaeng.

Para petani setempat juga mengaku masih kesulitan untuk mencapai proses panen, padahal tanah di sana tergolong subur.

Melihat fenomena rendahnya proses panen yang dicapai para petani—masih satu kali panen—Jokowi berharap hal tersebut dapat ditingkatkan lagi.

"Dari satu paling tidak minimal ke dua (proses panen). Kalau bisa (menuju) ke tiga. Ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional. Arahnya ke sana dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," terang pimpinan negara.

BACA JUGA:Jokowi Resmikan Pabrik Baterai-Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: