Cara Cegah Stroke dan Penyakit Jantung dengan Minyak Zaitun

Cara Cegah Stroke dan Penyakit Jantung dengan Minyak Zaitun

Minyak zaitun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mencegah stroke hingga menurunkan risiko penyakit jantung. --Pinterest

BACA JUGA:Hindari 5 Makanan Ini yang Bisa Memicu Sakit Jantung

BACA JUGA:Nestapa Petani Zaitun Gaza: Kebun Rusak, Panen yang Tersisa

Minyak zaitun berkontribusi pada kesehatan pembuluh darah dengan menjaga elastisitas dan keutuhan dinding arteri, serta mencegah pembentukan plak aterosklerosis yang dapat menyebabkan stroke.

Kombinasi unik dari antioksidan dan asam lemak tak jenuh tunggal dalam minyak zaitun menjadikannya bahan alami yang efektif untuk melindungi terhadap gangguan kardiovaskular, termasuk stroke.

Minyak zaitun tidak hanya mengandung asam lemak tak jenuh dan antioksidan, tetapi juga senyawa fenolik yang disebut polifenol, yang dapat melindungi organ jantung.

Polifenol dalam minyak zaitun dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi tekanan darah dan kolesterol, mengurangi pembekuan darah, serta melindungi lapisan pembuluh darah arteri.

Minyak zaitun dengan kandungan polifenol yang tinggi dapat memengaruhi gen yang mengurangi risiko sindrom metabolik dan penyakit jantung.

Selain meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung, minyak zaitun juga dapat membantu mengurangi risiko diabetes melitus tipe 2 dan kanker. 

BACA JUGA:Waspada Kanker Tiroid, Ini Berbagai Gejalanya

BACA JUGA:3 Cara Penanganan Bila Bertemu Orang yang Mendadak Terkena Serangan Jantung

Minyak zaitun memang dapat memberikan sejumlah manfaat baik bagi tubuh. Namun, kadar konsumsi hariannya juga perlu diperhatikan.

Jika pemakaian minyak zaitun terlalu berlebihan dapat menyumbangkan kalori tambahan dalam tubuh, yang justru dapat menjadi pemicu berbagai penyakit berbahaya.

Minyak ini sangat aman digunakan jika diminum secara tepat dan sesuai dengan batasan wajar. Amannya, minyak zaitun digunakan sebanyak 14 persen dari total kalori harian, atau sekitar 2 sendok makan atau sebanyak 28 gram per hari.

Artikel ini ditulis oleh Nanda Ulya Darojat, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta Magang Reguler di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: