Meta Perketat Kebijakan Postingan Dengan Penyebutan Zionis, Ini Ketentuannya!

Meta Perketat Kebijakan Postingan Dengan Penyebutan Zionis, Ini Ketentuannya!

Ilustrasi. Meta mengeluarkan kebijakan baru soal unggahan media sosial dengan penyebutan zionis--qudsnen.co

BACA JUGA:Israel Kisruh di Internal Pasca Dibebaskannya Dirut RS Al-Shifa, Gaza: Penjara Sudah Penuh!

Jadi, beberapa konten yang termasuk dalam konteks berikut ketika menggunakan kata ‘zionis’, maka dianggap telah melarang kebijakan, meskipun pengungkapannya secara tidak terang-terangan.

  1. Klaim tentang menjalankan dunia atau mengendalikan media;
  2. Perbandingan yang tidak manusiawi, seperti perbandingan dengan babi, kotoran, atau hama;
  3. Panggilan untuk menyakiti fisik;
  4. Penolakan eksistensi;
  5. Mengejek karena memiliki penyakit.

Perusahaan yang awalnya hanya fokus pada aplikasi Facebook saja ini mengaku bahwa sebelum menerbitkan kebijakan terbarunya, mereka lebih dahulu berkonsultasi dengan 145 pemangku kepentingan yang mewakili masyarakat sipil dan akademisi di Timur Tengah dan Afrika, Israel, Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin dan Asia.

Para pemangku kepentingan itu terdiri dari ilmuwan politik, sejarawan, sarjana hukum, kelompok digital dan hak-hak sipil, pendukung kebebasan berekspresi, serta pakar hak asasi manusia.

Selain itu, mereka juga melakukan beberapa putaran tinjauan literatur akademis, penelitian pengguna kualitatif, dan penelitian di platform yang dirancang untuk membantu dalam memahami bagaimana orang menggunakan dan memahami istilah "Zionis" di platform Meta.

BACA JUGA:Netanyahu Digempur Badai: 66 Persen Rakyat Israel Minta Dia Hengkang dari Politik

BACA JUGA:Presiden Terpilih Iran Lanjutkan Komitmen Dukungan Terhadap Hizbullah

Meski demikian, tindakan Meta yang seolah memberikan payung perlindungan terhadap Israel ini telah menuai banyak kritikan karena justru dianggap akan membungkam kejahatan yang dilakukan Israel pada Palestina.

Terbukti, sejumlah akun aktivis Palestina, salah satunya adalah kanal Instagram pendakwah Salim A. Fillah yang ditutup oleh Meta

Alhasil, sejumlah akun pro Palestina pun membuat akun cadangan sebagai jalan alternatif untuk tetap bisa menyuarakan kebenaran dalam menghadapi kebijakan Meta yang dianggap berat sebelah tersebut.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: meta