Presiden Terpilih Iran Lanjutkan Komitmen Dukungan Terhadap Hizbullah
Presiden Terpilih Iran, Masoud Pezeshkian -ATTA KENARE / AFP-
HARIAN DISWAY - Usai mengalahkan Saeed Jalili dalam pemilihan presiden Iran pada Jumat, 5 Juli 2024 lalu, Masoud Pezeshkian menyatakan kebijakan luar negeri pertamanya, yakni Iran akan terus mendukung Hizbullah.
Pernyataan presiden terpilih ini diungkapkan pada pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di kantor berita resmi IRNA pada hari Senin, 8 Juli 2024 waktu setempat.
Sehari setelahnya, Nasrallah juga tak lupa memberikan selamat kepada Pezeshkian atas posisinya yang akan menggantikan Ebrahim Raisi yang wafat dalam kecelakaan helikopter Mei lalu.
"Republik Islam selalu mendukung perlawanan rakyat di kawasan itu melawan rezim Zionis yang tidak sah," terang Pezeshkian dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Nasrallah.
BACA JUGA:Ribuan Demonstran Banjiri Jalanan Israel Desak Netanyahu Pulangkan Para Sandera
BACA JUGA:Protes Dukungan Biden ke Israel, 12 Pejabat Pemerintahan Amerika Serikat Mengundurkan Diri
Melalui pernyataannya, Pezeshkian secara tidak langsung menginformasikan bahwa sokongan terhadap Hizbullah akan terus berlanjut selama masa pemerintahannya ke depan. Iran juga diketahui memang aktif mendukung kelompok poros perlawanan, seperti, Hizbullah, Hamas, juga Houthi.
"Saya yakin bahwa gerakan perlawanan di kawasan ini tidak akan membiarkan rezim ini melanjutkan kebijakan penghasut perang dan kriminalnya terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan negara-negara lain di kawasan itu," ujar Pezeshkian.
Masoud Pezeshkian sendiri dianggap sebagai angin segar bagi warga Iran karena kepribadiannya yang lebih moderat. Meskipun ia merupakan kandidat satu-satunya yang berasal dari kalangan pengusung perubahan (reformis), tapi justru dirinya yang berhasil memenangkan hati rakyat.
Pezeshkian merupakan seorang ahli bedah yang juga menjadi tokoh penting dalam dunia reformis. Setelah menduduki posisi sebagai menteri kesehatan Iran di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan menjadi tokoh vokal dalam kalangan reformis, ia makin disegani masyarakat.
Walaupun terpilih menjadi presiden yang nantinya tak dapat memegang kekuasaan negara secara penuh karena Iran menerapkan kepemimpinan ganda, dirinya tetap berkomitmen akan memihak Hizbullah.
BACA JUGA:Israel Kisruh di Internal Pasca Dibebaskannya Dirut RS Al-Shifa, Gaza: Penjara Sudah Penuh!
BACA JUGA:Netanyahu Digempur Badai: 66 Persen Rakyat Israel Minta Dia Hengkang dari Politik
Diketahui bahwa Hizbullah sejak peristiwa 7 Oktober lalu memutuskan berdiri bersama Hamas dalam perseteruan melawan Israel. Hizbullah yang beroperasi di sekitar perbatasan utara Israel kini semakin intens meningkatkan serangan ke wilayah Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: