Bandara VVIP IKN Molor Dari Jadwal, Menhub: Akan Diupayakan Landasan Operasional 2,2 Km
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan Bandara VVIP IKN. bandara ini berpotensi molor karena cuaca yang tidak bersahabat-Kemenhub-
HARIAN DISWAY - Pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) IKN Kalimantan Timur berpotensi molor dari rencana semua.
Sebelumnya, Kemenhub mengumumkan bahwa uji coba bandara tersebut akan dilakukan mulai Juli 2024, lalu dilanjutkan dengan pengoperasian terbatas pada Agustus 2024 untuk melayani sejumlah penerbangan demi kepentingan upacara HUT RI ke 79.
Bandara direncanakan rampung dan beroperasi sepenuhnya pada Desember 2024 mendatang.
Meski demikian, hingga awal Juli kemarin, pembangunan terus terhambat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa cuaca menjadi hambatan terbesar penyelesaian pembangunan ini. Terutama dalam proses pengaspalan landasan pacu yang membutuhkan pengeringan maksimal.
BACA JUGA:Pembangunan Bandara VVIP IKN Molor, Menhub: Hujan Terus-Terusan
Meski demikian, Budi mengatakan pihaknya akan mengupayakan agar bandara VVIP IKN bisa beroperasi pada Agustus bulan depan.
"Pembangunan landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diupayakan hingga 2.200 meter," jelasnya pada Jumat, 12 Juli 2024.
Pria berdarah Palembang, Sumatera Selatan ini menyebut, pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian PUPR ini dilakukan dengan sangat baik, sesuai prosedur, dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional.
BACA JUGA:BRIN Teliti Penyebab Hujan Lebat Yang Ganggu Pembangunan IKN
“Saya mengapresiasi Pak Menteri PUPR beserta jajaran dan para pekerja yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek bandara ini. Kontribusi ini amat sangat berarti bagi kemajuan negeri,” ungkap Menhub.
Terkait curah hujan yang tinggi di kawasan IKN, Budi mengaku sudah mendapatkan penjelasan lengkap dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui video conference yang dilakukan dari rumah dinasnya di IKN.
Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers Waspada Kemarau, Indonesia Berpotensi Alamai Kekeringan Meteorologis. --tangkapan layar
Diungkapkan Dwikorita, sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 dikala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan.
Akan tetapi, pada tanggal 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya. “Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi,” pungkas Dwikorita.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: