Kawan dan Lawan Politik Donald Trump Prihatin setelah Insiden Penembakan di Pennsylvania
Donald Trump mengepalkan tangan dan berteriak "lawan" setelah diamankan dalam insiden penembakan di Pennsylvania.--X Elon Musk
HARIAN DISWAY - Sekutu dan lawan politik Donald Trump merespons dengan kekhawatiran serius setelah tembakan dilepaskan ke arah mantan presiden itu dalam sebuah kampanye di Pennsylvania.
Secret Service memastikan Trump aman setelah agen-agen mereka segera membawanya dari panggung ketika beberapa tembakan terdengar.
Trump bahkan mengangkat tinjunya ke udara sebagai tanda kekuatan, dengan darah mengalir di wajah dan telinganya.
BACA JUGA:Ini Respons Joe Biden, Obama, hingga Netanyahu soal Trump Kena Tembak
BACA JUGA:Biden: Tidak Ada Tempat untuk Kekerasan Semacam ini di Amerika
Calon Presiden AS Donald Trump Ditembak saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024-REUTERS/Brendan McDermid-
Satu peserta rapat umum tewas dan dua lainnya luka kritis, menurut pernyataan Secret Service pada Sabtu malam waktu setempat, 13 Juli 2024.
Para pemimpin politik lainnya dari berbagai pihak, termasuk kritikus Trump, merespons dengan kekhawatiran terhadap keselamatannya dan mengutuk kekerasan tersebut.
Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami berdoa untuknya, keluarganya, dan semua yang terluka serta terdampak oleh penembakan yang tidak masuk akal ini,” tandasnya.
Harris menegaskan bahwa kekerasan semacam ini tidak memiliki tempat di Amerika Serikat. Semua harus mengutuk tindakan keji ini dan bersatu untuk memastikan bahwa ini tidak memicu lebih banyak kekerasan lagi.
BACA JUGA:Sesaat Setelah Ditembak, Donald Trump Kepalkan Tangan dan Teriak: Lawan!
BACA JUGA:Donald Trump Kena Tembak saat Pidato di Pennsylvania, Begini Kronologinya
Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi juga menyampaikan simpati yang sama. Apalagi, dia dan keluarganya pernah menjadi korban kekerasan politik.
“Saya tahu secara langsung bahwa kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita,” tulisnya yang mengacu pada serangan terhadap suaminya, Paul Pelosi, pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: