Christopher Giovanni Satrio dan Claudya Viorella Juara 1 Koko Cici Jawa Timur 2024, Siap Berkontribusi untuk Jatim!

Christopher Giovanni Satrio dan Claudya Viorella Juara 1 Koko Cici Jawa Timur 2024, Siap Berkontribusi untuk Jatim!

Momen paling membanggakan bagi Koko Christopher Giovanni Satrio dan Cici Claudya Viorella yang dianugerahi gelar sebagai Koko dan Cici Jawa Timur 2024. -Moch Sahirol Layeli-Harian Disway

Disiplin menjadi kunci utama yang diajarkan selama karantina. "Kita dilatih tepat waktu. Saat mau makan kita harus on time. Semua agar supaya kita bisa menghadapi berbagai situasi di masa depan," kata Claudya.

Selama karantina Claudya juga merasakan kekeluargaan yang tinggi. Misalnya dengan batasan waktu makan maka ia dan teman-temannya saling membantu satu sama lain untuk menghabiskan makanan dengan cara berbagi. Walaupun awalnya canggung karena baru pertama kali bertemu," kenangnya.

BACA JUGA: Grand Final Koko Cici Jawa Timur 2024 Sukses Digelar, Tapi Tugas Finalis belum Berakhir

Christopher juga mengungkapkan hal yang sama. Selain mendapatkan pelatihan dalam public speaking, sikap disiplin dan berkomitmen menjadi nilai penting yang ia pelajari.

"Harapan saya semoga Koko Cici dari setiap tahun bisa semakin solid dan bisa semakin erat," katanya. Bersama teman-teman Koko Cici lainnya, Christopher akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Beberapa ide itu di antaranya adalah mengedukasi tentang akulturasi budaya Tionghoa, pendidikan pariwisata di Jawa Timur, serta bakti sosial di panti asuhan dan panti jompo, dan berkontribusi dalam agenda keagamaan.
Sejak menerima gelar Koko Cici Jawa Timur, Christopher dan Claudya siap menjalankan peran sebagai duta Tionghoa, sosial, dan pariwisata untuk membangun generasi muda yang lebih baik. -Moch Sahirol Layeli-Harian Disway

BACA JUGA: Top 7 Koko Cici Jawa Timur 2024, Hadapi Pertanyaan Sulit dari Tim Juri

Sementara Claudya ingin ke depannya pariwisata Jawa Timur dikenal luas oleh seluruh Indonesia dan bahkan internasional. Misinya saat bergabung dengan Koko Cici Jawa Timur ia ingin memperkenalkan organisasi ini lebih luas.

Agar dapat menjadi kekuatan yang menggerakkan masyarakat untuk lebih mengenal pariwisata daerahnya. Sebagai pemenang, mereka tidak hanya bangga. Tetapi ada tanggung jawab besar untuk menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Saya tidak bisa sampai di titik ini tentunya atas bantuan dari orang tua saya," ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Dengan visi dan motivasi yang kuat, mereka siap menjalankan peran sebagai duta Tionghoa, sosial, dan pariwisata untuk membangun generasi muda yang lebih baik.

BACA JUGA: Dari Workshop hingga Belajar Akulturasi, Begini Serunya Project Finalis Koko Cici Jatim 2024

Dalam menjalankannya, ada moto hidup yang bisa dijadikan inspirasi ala Claudya, "Jangan menyerah, karena kita pasti bisa berkembang terus meskipun di satu titik kita gagal. Masih banyak jalan lain yang bisa kita jalani. Meskipun gagal di satu titik, Tuhan akan kasih jalan yang lain." (*)

Artikel ini dibuat oleh Elok Afida Nur Aini, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatulah Tulungagug, peserta Magang Reguler di Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: