PBSI Protes Hasil Undian Jonatan Christie, BWF Janji Evaluasi Drawing dan Jadwal Tanding

PBSI Protes Hasil Undian Jonatan Christie, BWF Janji Evaluasi Drawing dan Jadwal Tanding

Hasil Drawing Olimpiade Paris 2024, Ginting dan Jonatan Masuk Grup Berat-PBSI-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Janji PBSI bahwa mereka akan menegur BWF atas ketidakadilan drawing cabor bulu tangkis di Olimpiade bukan hanya gertak sambal. Mereka benar-benar mengirim surat protes. Dan langsung ditanggapi.

Protes itu terkait hasil undian tunggal putra di Olimpiade Paris 2024. PBSI menilai ada ketidakadilan dalam undian fase grup Jonatan Christie.

Sebagaimana diketahui, pemain yang akrab disapa Jojo itu masuk Grup L. Jojo satu grup dengan Lakshya Sen (India), Kevin Cordon (Guatemala), dan Julien Carraggi (Belgia). Hanya juara grup yang lolos ke fase gugur.

BACA JUGA:Taufik Hidayat Akan Dampingi Jonatan dan Ginting dalam Pemusatan Latihan di Prancis

Ini mengerikan. Lawannya berat-berat. Kevin Cordon adalah semifinalis Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan Lakshya Sen adalah pemain muda India, yang berada di peringkat 19. Ia cukup berpengalaman di ajang BWF Tour.


PBSI protes hasil undian Jonatan Christie, BWF janji evaluasi drawing dan jadwal tanding. Foto: Jonatan Christie berlatih di Chambly, Prancis, 16 Juli 2024.-De-PP PBSI

Dalam keterangan resminya pada Rabu, 17 Juli 2024, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto menjelaskan bahwa Jojo tidak mendapat keuntungan meski menjadi unggulan ketiga.

Dengan menempati grup berisi 4 orang, ia harus bermain 3 kali di babak grup. Sesudah itu, ketika berhasil melaju ke 16 Besar, ia tidak akan mendapatkan bye. Melainkan langsung menghadapi juara grup lain.

BACA JUGA:Pesan Taufik Hidayat buat Jonatan Christie dan Anthony Ginting Jelang Olimpiade, Jangan Buka Medsos!

BACA JUGA:Duh! Ginting dan Jonatan Christie Down Setelah Tumbang di Babak Awal Indonesia Open 2024, Ini Sebabnya

Hal itu berbanding terbaik dengan pemain Denmark Anders Antonsen sebagai unggulan keempat. Ia menempati Grup E, dan mendapatkan bye di babak 16 Besar.

"Antonsen yang di Grup E hanya bermain dua kali di fase grup, dan mendapatkan bye. Hingga langsung bermain di perempat final," kata Bambang Roedyanto, dalam pernyataan resmi yang dikirim PP PBSI.

Dengan kata lain, Jojo harus bertanding 7 kali jika sampai babak final. Sementara Antonsen hanya bermain lima kali saja.

Undian memang tidak bisa diubah lagi. Untuk itu, Rudy meminta agar BWF memperhatikan jadwal tanding Jonatan Christie di Olimpiade Paris 2024. Ia berharap, tunggal putra nomor 3 dunia itu tidak mendapat jadwal pertandingan beruntun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pp pbsi