Rencana Jokowi Jadikan Indonesia sebagai Penguasa Pasar Nikel Dunia

Rencana Jokowi Jadikan Indonesia sebagai Penguasa Pasar Nikel Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA)--Youtube Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi. Kunjungan tersebut guna membahas beberapa kerja sama. Mulai soal nikel hingga pembangunan financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pertemuan bilateral bersama Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) digelar pada Rabu, 17 Juli 2024. Keduanya membahas soal kerja sama antarnegara dan sepakat menandatangani 8 memorandum of understanding (Mou).

“Ke Uni Emirat Arab (UEA) kita hanya bicara 2 hal yang penting, meskipun ada hal lain, tapi 2 hal yang penting,” ungkap Jokowi dalam keterangan pers usai menyaksikan laga perdana Piala Presiden 2024 di Bandung, pada Jumat, 19 Juli 2024.

BACA JUGA:Jokowi Kunker ke Abu Dhabi, Hasilkan 8 Poin Kerja Sama Bilateral


Jokowi memberikan keterangan pers seusai menyaksikan Pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kab Bandung, Jawa Barat, Jumat 19 Mei 2024-Sekretariat Presiden-

“Pertama ada pembangunan financial center yang di situ ada sistmenya kita ingin tiru. Rekrutmennya seperti apa, membawa uang untuk bisa masuk ke financial center yang ada di Dubai seperti apa,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Dubai International Financial Centre Authority sudah menandatangani MoU. Ia berharap financial center di IKN akan segera terbentuk setelah adanya pengesahan kerja sama ini.

“Kedua, kerjasama mengenai nikel yang dimulai dari hulu sampai hilir,” kata Jokowi. Mengenai hal ini, selain dengan UEA, masih ada 2 negara yang sedang dilakukan pendekatan untuk turut digaet dalam kerja sama ini.

BACA JUGA:Jokowi Lantik 3 Wakil Menteri di Detik-Detik Akhir Masa Jabatannya

“Kalau ini berhasil, kita harap bisa menguasai 80-85% pasar dunia,” ujar Jokowi.

Adapun 8 kesepakatan antara pemerintah RI dan pemerintah UEA yang berhasil disetujui sebagai berikut:

1. MoU antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dan Eagle Hills tentang Peningkatan Ekosistem Pariwisata melalui Kerja Sama dengan Aset Badan Usaha Milik Negara pada Sektor Bandar Udara dan Logistik, Pelayanan (Perhotelan), dan Destinasi Pariwisata;

2. MoU antara Dubai International Financial Centre Authority dan Otorita Ibu Kota Nusantara;

3. MoU antara PT Indonesia Comnets Plus dengan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-Masdar tentang Joint Study Atap Tenaga Surya di Indonesia;

BACA JUGA:Prabowo Cerita Dilatih Jokowi Jadi Presiden: Diminta Duduk di Sebelah Beliau Supaya Tidak Kaget


Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA)--Youtube Sekretariat Presiden

4. MoU antara Emirates Nuclear Energy Company Persatuan Emirat Arab dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia tentang Kerja Sama di Bidang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Mendukung Program Nuklir PEA dan Indonesia;

5. MoU antara Dana Konservasi Spesies Mohamed Bin Zayed Uni Emirat Arab dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengenai Proyek Pendirian Sheikh Mohamed Bin Zayed dan Joko Widodo Pusat Penelitian Mangrove Internasional di Bali, Republik Indonesia;

6. MoU antara Kementerian Keuangan RI dan Kementeriam Keuangan PEA terkait Manajemen Keuangan Publik;

BACA JUGA:Jokowi Lantik 3 Wakil Menteri di Detik-Detik Akhir Masa Jabatannya

7. MoU antara Bank Indonesia dan Bank Sentral PEA (UAECB) terkait Kerja Sama Sistem Pembayaran; dan

8. Perjanjian Kerja Sama dalam Bidang Pesawat Patroli Maritim dan Pesawat Anti Kapal Selam.

Artikel ini ditulis oleh Afifah Alfina, mahasiswa Universitas Airlangga, peserta Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: