Universitas Telkom, Juara Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2024

Universitas Telkom, Juara Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2024

I Kadek Dwi Arya (kanan) dan Stanley Marco Effendy (kiri) saat memperlihatkan medali juara satu KDMI 2024, di Universitas Ciputra, Minggu 21 Juli 2024.-Mohammad Nurwahyudi-

Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2024 di Universitas Ciputra sudah selesai. Universitas Telkom Bandung dinobatkan sebagai pemenang debat untuk divisi A. Itu merupakan predikat tertinggi selama mereka mengikuti kompetisi bergengsi di Indonesia.

----------------------

TUJUH hari lalu, I Kadek Dwi Arya dan Stanley Marco Effendy datang ke Surabaya tanpa ambisi yang besar. Hanya ingin memberikan hasil terbaik untuk kampus dan Jawa Barat. Provinsi yang diwakilkannya ke KDMI 2024 di Universitas Ciputra.

Tidak sama sekali muncul di benak keduanya untuk bisa menjadi juara. Mereka berangkat hanya bermodal juara satu debat di tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) IV dan regional.

“Untuk sampai di tingkat regional, kami melakukan seleksi yang lumayan panjang. Mulai seleksi di tingkat kampus, seleksi di tingkat kota sampai pada seleksi tingkat regional,” kata I Kadek Dwi Arya, saat ditemui Harian Disway, Minggu 21 Juli 2024 malam.

BACA JUGA: Universitas Ciputra Sukses Gelar KDMI 2024, Berikut Daftar Para Jawara!

Proses yang melelahkan ia lewati mulai seleksi kampus. Karena, saat itu ia sedang magang di PT Len Industri. Sehingga ia harus membagi waktu untuk seleksi dan latihan debat. “Mengurus izin magang itu tantangannya lumayan,” ucapnya.

Ia pun harus berkorban untuk menjalankan itu semua. Saat malam tiba, setelah pulang magang, barulah ia bertemu rekannya Stanley untuk berlatih. Hanya saat seleksi yang tidak bisa dihindari. Terpaksa harus izin magang.

Beruntung, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis ini mendapatkan jatah izin dari tempat magangnya. Plus, Universitas Telkom sangat memberikan support. 

“Fleksibilitas kami, mau latihan jam berapa saja, kampus memberi dukungan. Mau seleksi seperti apa juga kampus memberikan dukungan. Sangat komunikatif juga kampus. Jadi terasa lebih ringan. Walau tantangannya pasti ada,” katanya.

BACA  JUGA: Berbekal Pengalaman di Spanyol, Tim Universitas Airlangga Optimistis Raih Juara di KDMI 2024

Seleksi di tingkat kampus, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan memberikan kesempatan kepada semua mahasiswa untuk ikut seleksi. Arya pun mewakili Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Bisnis.

Ia mengakui, awalnya hanya mencoba untuk ikut mendaftar. Mahasiswa semester 7 tersebut belum pernah mengikuti event KDMI sebelumnya. Hanya pernah mengikuti debat bahasa Inggris di Vietnam.

“Januari 2024 kemarin saya ikut World University Debating Championship (WUDC) di Vietnam. Saya hanya sampai di semifinal. Mendapatkan predikat best new institution,” ungkapnya.

Setelah lolos di tingkat universitas, Arya dan Stanley langsung mengikuti seleksi tingkat regional wilayah 2. Regional untuk pulau Jawa minus Jawa Timur yang masuk di wilayah 3. Di situ ia mendapat lawan yang sangat berat.

BACA JUGA: KDMI 2024 Sudah 16 Besar Divisi A dan 8 Besar Divisi B

“Di tingkat regional ini, saya lupa berapa peserta. Tapi, seingat saya ada 20 ruangan. Artinya, ada 80 universitas yang ikut seleksi itu. Kompetisi di tingkat regional juga sudah sangat sengit. Kita juga melawan UGM, pemenang KDMI tahun lalu,” bebernya.

Di tingkat regional timnya kembali lolos. Pun di tingkat LLDIKTI IV yang hanya dapat kuota 10 universitas. Kampusnya berada di posisi pertama. Seleksi itu dilakukan April 2024.

Saat dinyatakan lolos itu, berbagai persiapan pun dilakukan untuk ke tingkat KDMI. 

“Waktunya sangat singkat banget untuk ke tingkat nasional. Tiga hari sekali latihan. Memperbanyak membaca isu-isu yang terjadi. Lalu melakukan sparing-sparing dengan kampus lain. Serta berdiskusi dengan senior-senior dan pelatih,” ungkapnya.

BACA JUGA: KDMI Sudah Sampai di Final, Timothy: Apresiasi Kerja Keras Semua Panitia

Kondisi itu tidak dihadapi oleh Stanley. Walau mereka di semester yang sama, ia belum magang. Sehingga, Stanley bisa fokus dalam melakukan persiapan. Punya lebih banyak waktu untuk membaca berbagai literasi dan berlatih secara personal.

“Setelah lomba ini baru saya magang. Jadi, kemarin saya lebih banyak untuk mempersiapkan diri. Materi maupun mental. Walau, sampai di sini (Universitas Ciputra), sempat down juga,” ungkapnya.

Ia mengaku tidak menyangka bisa menang dalam kontes itu saat ini. Selaman ini, prestasi tertinggi Universitas Telkom di KDMI adalah semifinal. “Bisa masuk ke final saja sudah menjadi capaian tertinggi bagi kami,” katanya.

Ternyata timnya bisa memecahkan kebuntuan kampusnya di KDMI. Piala pertama kompetisi debat bergengsi tingkat nasional itu bisa dibawa pulang. “Ini kebanggaan tersendiri. Mimpi menang sebetulnya tidak ada,” katanya lagi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: