World Bank Temui Presiden di Istana: Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Rendahnya Inflasi

World Bank Temui Presiden di Istana:  Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Rendahnya Inflasi

Presiden Joko Widodo terima kunjungan dari delegasi World Bank di Istana Merdeka--Youtube Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan dari delegasi World Bank di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 25 Juli 2024.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pihak World Bank mengapresiasi Indonesia dalam berbagai hal. Salah satunya adalah soal pertumbuhan ekonomi Indonesia.

World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi indonesia yang stabil di atas 5% dengan tingkat inflasi yang rendah. World Bank mengapresiasi pertumbuhan kita yang 5,11% dan inflasi 2,58%,” ungkap Airlangga.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sebut Ekonomi Indonesia Masih Aman Meski Ada Krisis Timur Tengah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh di atas pertumbuhan ekonomi global kini yang sekitar 2,6% - 2,7%. Diproyeksikan juga tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,8%. Namun, dalam capaian angka tersebut pun Indonesia tidak termasuk ke golongan pertumbuhan yang rendah.

Selain itu, World Bank juga mengapresiasi program-program pemerintah yang juga berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“World Bank juga mengapresiasi program yang dilakukan pemerintah, antara lain pengurangan kemiskinan dan juga program yang terkait dengan infrastruktur pertanian termasuk dengan irigasi,” ujarnya.

BACA JUGA:Menko Perekonomian Beri Penghargaan Polda Jabar: Paling Moncer Tangani Manipulasi Data Kartu Prakerja

Airlangga juga menyampaikan bahwa Jokowi menyinggung ihwal penurunan stunting di Indonesia. Dari yang awalnya 37% menjadi 21%. Sementara itu juga terjadi penurunan kemiskinan ekstrem dari 6,2% menjadi 0,8%.

BACA JUGA:Golden Visa Diluncurkan: Jokowi Targetkan Indonesia Sebagai Magnet Investasi Asing

Ketua Umum DPP Golkar itu juga menambahkan terkait peran pemerintah menurunkan stunting. Menurut keterangannya, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk dana desa guna mengentaskan stunting.

“Dari World Bank merasa program yang dilakukan Indonesia adalah program yang sifatnya masif dan juga dengan masif itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara lain di luar Indonesia,” pungkas Airlangga.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: