Konflik Memanas: Iran Tanggapi Ancaman Israel Terhadap Hizbullah
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani. Iran memperingatkan Israel yang akan memberi serangan balasan pada Hizbullah terkait penyerangan di Kota Druze yang diduga dilakukan oleh Hizbullah.-AP-
HARIAN DISWAY - Pemerintah Iran melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani merilis pernyataan pada Minggu, 28 Juli 2024 untuk menanggapi seruan petinggi Israel yang akan meluncurkan serangan balasan kepada Hizbullah.
Peringatan keras itu muncul setelah Hizbullah memberikan pernyataan bahwa pihaknya tak memiliki kaitan apapun dengan insiden serangan di daerah Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel itu.
Dalam pernyataan tersebut, Kanaani menganggap bahwa Israel tengah mengalihkan perhatian dunia atas genosida yang masih mereka lakukan pada warga Palestina dengan menggiring opini publik terkait klaim yang mereka layangkan pada Hizbullah.
"Rezim Zionis tidak memiliki otoritas moral minimum untuk berpendapat atau menilai insiden di wilayah Majdal Shams, dan klaim rezim tentang orang lain tidak akan diindahkan,” ujar Kanaani.
Pria yang menduduki posisi Kemlu Iran sejak 2022 itu kemudian mendesak komunitas internasional, seperti Dewan Keamanan PBB untuk memberi keamanan di Lebanon karena Israel akan meluncurkan serangab balasan pada kawasan tersebut.
BACA JUGA:Presiden Terpilih Iran Lanjutkan Komitmen Dukungan Terhadap Hizbullah
BACA JUGA:Indonesia Kehilangan Sahabat: Ma'ruf Amin Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Presiden Iran
Pria yang fasih berbahasa Persia, Inggris, dan Arab itu juga mengkritik bahwa tindakan yang dilakukan Israel justru akan menjadi bumerang bagi pihak mereka sendiri.
"Setiap tindakan bodoh oleh rezim Zionis dapat menyebabkan perluasan ruang lingkup ketidakstabilan, ketidakamanan dan api perang di wilayah tersebut. Dalam hal ini, rezim yang disebutkan secara definitif dan pada dasarnya akan bertanggung jawab atas dampak dan reaksi yang tidak terduga terhadap perilaku bodoh,” ujar Kanaani.
Dengan merilis pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa Iran masih memegang teguh komitmen mereka untuk mendukung Hizbullah yang menjadi sekutu Hamas dalam melawan Israel.
Mereka tidak terima ketika Israel menganggap Hizbullah sebagai biang kerok serangan yang kata pihak Negara Yahudi itu telah membuat 12 anak meninggal dunia dan 44 orang terluka.
Wanita Druze berkabung di dekat peti mati selama pemakaman seseorang yang tewas dalam serangan roket yang diduga dari Lebanon sehari sebelumnya, yang menurut pihak berwenang Israel menewaskan 12 orang termasuk anak-anak di kota Druze Majdal Shams di Datar-MENAHEM KAHANA / AFP-
Hizbullah yang menolak tuduhan Israel lantas menjelaskan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa serangan itu justru ada kaitannya dengan peralatan militer Israel sendiri.
Israel kemudian membantah hal tersebut. Ia tetap menilai bahwa serangan itu datang dari Hizbullah dan beberapa menteri mereka menyetujui bahwa Israel harus memberikan pembalasan kepada Hizbullah.
BACA JUGA:IOC Tolak Coret Israel dari Olimpiade Paris 2024, Atlet Israel Malah Dapat Fasilitas Tambahan!
Dengan adanya serangan di Kota Druze, Majdal Shams ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu juga diketahui mempercepat perjalanannya dari AS untuk kembali ke Israel.
"Israel tidak akan membiarkan serangan pembunuhan itu berlalu begitu saja, dan bahwa Hizbullah akan membayar harga yang mahal untuk ini yang belum dibayar sampai saat ini,” ujar Netanyahu kepada salah satu tokoh agama di Druze.
*) Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pemerintah iran