Hidup Berdampingan secara Damai Meletakkan Landasan, Nasib Ditanggung Bersama Menciptakan Masa Depan Bersama

Hidup Berdampingan secara Damai Meletakkan Landasan, Nasib Ditanggung Bersama Menciptakan Masa Depan Bersama

Tembok besar Tiongkok. --

Berada di persimpangan jalan perdamaian atau perang, kemakmuran atau resesi, persatuan atau konfrontasi, dunia saat ini perlu lebih mempromosikan Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dibandingkan sebelumnya, mengambil langkah menuju tujuan membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Tiongkok menganjurkan: Yang pertama, menjunjung tinggi kesetaraan kedaulatan, memungkinkan setiap negara untuk menemukan posisinya sendiri dalam sistem multipolar, memainkan perannya berdasarkan premis untuk mematuhi hukum internasional, dan bersama-sama mendorong multipolaritas dunia yang setara dan teratur. 

Yang kedua, mematuhi sikap saling menghormati. Yakni menghormati perbedaan sejarah, tradisi budaya dan tahapan perkembangan masing-masing negara, menghormati kepentingan inti dan keprihatinan utama satu sama lain, menghormati jalan pembangunan dan model sistem yang dipilih secara mandiri oleh masyarakat masing-masing negara, dan tidak mencampuri urusan dalam negara lain. 

BACA JUGA:Antara Harta dan Vonis Hakim PN Surabaya Erintuah Damanik

BACA JUGA:Urgensi Membumikan Literasi Keuangan, Cegah Galbay Pinjol

Yang ketiga, membangun keamanan bersama. Kita harus menegaskan bahwa semua negara membagi tanggung jawab untuk menjaga perdamaian, mengikuti jalan pembangunan damai, menyelesaikan perselisihan melalui dialog, menyelesaikan perbedaan melalui konsultasi, dan membangun arsitektur keamanan yang lebih seimbang, efektif, dan berkelanjutan. 

Yang keempat, mendorong pembangunan bersama, menganjurkan globalisasi ekonomi yang inklusif, mendorong pembangunan bersama Satu Sabuk Satu Jalan yang berkualitas tinggi, dan mengimplementasikan inisiatif pembangunan global, sehingga masyarakat dari semua negara dapat berbagi hasil pembangunan dan memungkinkan negara-negara di "desa global" bisa mengupayakan pembangunan dan kesejahteraan bersama, dan menjadikan konsep win-win menjadi konsensus. 

Yang kelima, menjunjung tinggi keadilan, menjaga kewibawaan PBB dan hukum internasional, mendukung konsep tata kelola global yang berupa konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama, mempraktikkan multilateralisme sejati. Berbagai permasalahan di dunia harus ditangani oleh semua negara melalui konsultasi, dan keterwakilan serta suara negara-negara berkembang harus ditingkatkan. 

Yang keenam, menunjukkan keterbukaan dan inklusivitas, mendorong dialog yang setara, dan saling belajar antar peradaban yang berbeda, mendorong saling pengertian di antara masyarakat semua negara, dan mempromosikan nilai-nilai bersama umat manusia yaitu perdamaian, pembangunan, keadilan, demokrasi, dan kebebasan. 

Tiongkok aktif menganjurkan agar "Global Selatan" bekerja sama untuk menjadi kekuatan stabil dalam menjaga perdamaian, tulang punggung pembangunan terbuka, kekuatan konstruktif tata kelola global, serta kekuatan pendorong saling belajar antar peradaban, secara tegas berada di garis depan dalam membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

BACA JUGA:Profil Penyerang dalam Cyber Security

BACA JUGA:Bonus Demografi di Era Indonesia Emas 2045, Berkah atau Musibah?

Tiongkok selalu adalah pendukung aktif dan praktisi tegas Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai. Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai telah lama diabadikan dalam Konstitusi Tiongkok dan telah menjadi landasan kebijakan luar negeri Tiongkok yang mengutamakan independen, mandiri, dan damai.

Kini Tiongkok sedang secara komprehensif mendorong pembangunan negara kuat dan usaha mulia peremajaan bangsa melalui modernisasi ala Tiongkok. Dalam perjalanan baru ini, tekad Tiongkok untuk menempuh jalan pembangunan damai tidak akan berubah. Tekad untuk bekerja sama secara bersahabat dengan negara lain tidak akan berubah. Dan tekad untuk mendorong pembangunan bersama di dunia juga tidak akan berubah. 

Tiongkok bersedia bersama dengan semua negara di dunia termasuk Indonesia untuk menjunjung tinggi Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai, menggandeng tangan mendorong pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, dan secara aktif memberikan kontribusi baru dan lebih besar untuk menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama, demi menciptakan masa depan yang lebih baik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: