800 Desa se-Jatim Alami Kekeringan

800 Desa se-Jatim Alami Kekeringan

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto.-Dok BPBD Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Malam tadi Surabaya mulai diguyur hujan setelah beberapa minggu tidak ada hujan. Itu akibat musim kemarau. Hujan malam tadi intensitasnya sedang hingga lebat. Tetapi tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 10 menit saja. Itu juga tidak merata di seluruh daerah di Kota Pahlawan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi kelas I Juanda memprediksi Agustus - September Jawa Timur mulai memasuki puncak kemarau. Sebagian besar daerah di Jawa Timur hari ini, Jumat 2 Agustus 2024, cerah. 

Walau ada juga yang berawan tebal. Hanya daerah Jember yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang pukul 16.00 sore nanti. Suhu udara di kisaran 9-31 derajat celcius. Dengan kecepatan angin 29 km per jam.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto mengatakan, akibat kemarau ini, sudah 27 kabupaten/kota yang mengeluarkan surat darurat kekeringan. Dua kabupaten saat ini sudah masuk dalam kategori tanggap darurat. Yakni Kabupaten Blitar dan Jombang. “Di luar dua kota itu, statusnya siaga darurat,” kata Gatot saat dihubungi Harian Disway, Jumat 2 Agustus 2024. 

BACA JUGA:BNPB Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan dan Karhutla di Puncak Kemarau

BACA JUGA:Kekeringan Mulai Melanda Jawa, Pemkab Suplai Air Ke Dua Kecamatan di Kabupaten Cilacap

Daerah yang berpotensi masuk sebagai daerah tanggap darurat kekeringan adalah Sampang dan Bojonegoro. Apalagi di puncak musim kemarau. “Kekeringan di Jawa Timur sesuai apa yang disampaikan BMKG puncaknya terjadi pada Agustus hingga September ini,” jelasnya.

Saat ini BPBD Jatim telah mendistribusikan sejumlah bantuan. Termasuk bantuan air bersih ke 38 kabupaten/kota untuk mengatasi dampak kekeringan yang terjadi. Mereka juga memberikan bantuan tandon, jerigen, tandon lipat, dan makanan siap saji.

“Kenapa makanan? Karena selain kekeringan dampak dari panas menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Sudah ada beberapa wilayah seperti Situbondo, Ponorogo, Bromo, serta di Kota Batu yang mengalami kebakaran hutan dan lahan. Tetapi saat ini telah padam,” bebernya.

BPBD di kabupaten/kota juga sudah menyiapkan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. “Kalau masih kurang, akan langsung di-support BPBD provinsi,” jelasnya.

BACA JUGA:Tahun Ini Indonesia Berpotensi Mengalami Kekeringan Meteorologis

BACA JUGA:Cegah Kekeringan dan Karhutla, BMKG Terjunkan 4 Pesawat TNI untuk Modifikasi Cuaca

Setidaknya saat ini sudah hampir 800 desa atau kelurahan yang masuk kategori kekeringan di seluruh Jatim. “Kalau tahun lalu ada 906 lebih desa/kelurahan yang terdampak kekeringan. Dari dampak tersebut bisa menyentuh 655.277 kepala keluarga yang terdampak kekeringan," katanya.

BPBD akan fokus pada penanganan dan pemetaan prioritas wilayah yang membutuhkan distribusi air bersih. Mereka berupaya menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran. Terutama untuk titik dengan sumber air yang sangat jauh. Tapi dirinya tetap meminta peran aktif masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: