Jangan Lakukan Lagi! Ada Pengaruh Bentakan Orang Tua Terhadap Kepercayaan Diri Anak ketika Dewasa
Bentakan dari orang tua terhadap anak sering dianggap sebagai hal biasa dalam mendidik. Nyatanya, dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentakan tersebut berdampak jangka panjang pada kepercayaan diri anak ketika dewasa. --Freepik
HARIAN DISWAY - Bentakan dari orang tua terhadap anak sering dianggap sebagai hal biasa dalam mendidik. Nyatanya, dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentakan tersebut bisa berdampak jangka panjang pada anak.
Apakah orang tua juga mengetahui bahwa bentakan dan kekerasan fisik lainnya seperti mencubit itu dapat memengaruhi kepercayaan diri anak ketika dewasa nanti? Dalam artikel ini dijelaskan bahwa semua hal itu ada dampaknya.
Mungkin orang tua harus kembali ingat bahwa anak-anak terutama balita merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tampak selalu ceria. Kehidupan mereka sebagian besar didominasi oleh kegiatan bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Skizofrenia Anak Bisa Sangat Mengganggu, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya
Saat melalui masa eksplorasi untuk mengidentifikasi benda-benda yang berada di lingkungan sekitar mereka, tak jarang mereka membuat kesalahan. Tapi kadang sebagai orang tua, mungkin merasa sedikit kesal lalu menyatakannya melalui bentakan.
Ada juga yang bereaksi berlebihan dengan menunjukkan emosi marah. Bahkan terkadang sampai mencubit mereka atau dengan kekerasan fisik lainnya. Buat para orang tua, mari simak hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohammadi pada 2017 ini.
Penelitaian itu menyatakan bahwa keluarga mempunyai peranan penting bagi anak. Keluarga yang memiliki keserasian atau kekompakan, dapat meningkatkan prestasi akademik dan kepercayaan diri anak.
BACA JUGA: Pentingnya Peran Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak
Hubungan erat antara anak dan orang tua itu dapat meminimalisir terjadinya hal-hal negatif yang akan terjadi pada anak. Jadi ketika anak membuat kesalahan, berikanlah kepercayaan kepada mereka untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Sebab hal itu bisa menumbuhkan kepercayaan diri anak dan juga mempererat hubungan orang tua dengan anak. Memberi contoh dan menasihati secara lembut pada anak jauh lebih baik daripada membentak dan melakukan kekerasan fisik.
Penelitian menyatakan, ketika orang tua berteriak kepada anak-anak ada kerusakan struktur otak pada anak (Teicher 2014). Pada otak anak yang sering dibentak itu, terjadi pengecilan pada saluran yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri.
BACA JUGA: Jangan Remehkan! Studi Buktikan Pengaruh Sarapan pada Tingkat Kebahagiaan Anak
Ini memberikan efek pada area otak yang berhubungan dengan emosi dan perhatian. Perubahan yang terjadi pada saat anak dewasa adalah kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian, risiko bunuh diri dan aktivitas otak yang mirip dengan epilepsi.
Kepercayaan diri anak dapat dibentuk berdasarkan pola asuh orang tua dengan tepat. Maka sebaiknya orang tua jangan membentak anak karena itu berdampak buruk pada masa depannya nanti. --Freepik
Perlu diketahui bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Berbicaralah kepada anak dengan baik dan sewajarnya. Berikan mereka kesempatan untuk percaya kepada diri mereka dengan mengomunikasikan segala sesuatu dengan efektif.
Dengan memberikan kepercayaan terhadap anak kita, anak pun juga akan menaruh kepercayaan mereka kepada kita. Tak ada yang lebih indah di dunia ini daripada mempunyai keluarga yang bahagia dan saling memercayai satu sama lain.
BACA JUGA: Keadilan untuk Dini, Keadilan untuk Anak Dini
Dengan demikian, semoga artikel ini dapat membangun kesadaran kita bagaimana pentingnya menumbuhkan kepercayaan diri yang sehat dapat membantu anak menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri di masa depan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga, peserta Magang Reguler di Harian Disway
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: