Jelang Pentas Balet Swan Lake (2): Balet Bisa Jadi Ajang Diplomasi

Jelang Pentas Balet Swan Lake (2): Balet Bisa Jadi Ajang Diplomasi

Jelang Pentas Balet Swan Lake (2), Balet Bisa Jadi Ajang Diplomasi. Vitally dan Ameli Amialishka menari di depan para siswa Center Point Ballet Academy, Rabu, 7 Agustus 2024.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Ekawati Loekito mengamati para muridnya dengan seksama. Tentu, Principal Center Point Ballet Academy itu punya kebanggaan. Sepuluh siswanya diajak berkolaborasi dengan Freed Ballet untuk mementaskan Swan Lake di Ciputra Hall, hari ini, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Ekawati tahu betul bahwa menari balet itu butuh dedikasi yang luar biasa. ’’Memerlukan kerja fisik dan musicality,’’ ucap perempuan kelahiran 8 Maret 1968 tersebut.

Tak heran, meski bergerak-gerak dengan lembut, para siswa Center Point Ballet Academy terlihat berpeluh di dahinya. Sampai-sampai, beberapa jendela sekolah balet itu harus dibuka meskipun sedang menyalakan AC. Agar sirkulasi udara kian baik.

BACA JUGA:Jelang Pentas Balet Swan Lake (1), 2 Penari Freed Ballet Kagumi Talenta Pebalet Indonesia


Jelang Pentas Balet Swan Lake (2), Balet Bisa Jadi Ajang Diplomasi. Peregangan tubuh Ameli Amialishka sebelum berlatih bersama para siswa Center Point Ballet Academy.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Ekawati sendiri sudah paham betul dedikasi yang harus dilakukan para balerina. Tak heran, perempuan kelahiran Surabaya itu lahir di keluarga balet. Ibunya, Mande Tjenderawati, sudah mendirikan Sekolah Balet Sarinah sejak sekitar 1965.

Dan Ekawati pun tidak hanya belajar balet dari sang ibu. Dia pernah menempuh pendidikan di Joffrey Ballet School, New York. ’’Saya pulang dari AS kira-kira 1991-an,’’ ucap perempuan berambut pendek tersebut.

Baru sekitar tujuh tahun kemudian, berdirilah Center Point Ballet Academy.

BACA JUGA:Freed Ballet Akan Pentaskan Dua Lakon Balet, Suguhkan Kompleksitas dan Kebebasan Gerak

’’Mungkin, Freed Ballet melihat profil kami di media sosial. Terus kami dihubungi untuk kolaborasi,’’ katanya.

Ekawati diminta menyediakan 8-10 anak untuk menjadi angsa-angsa dalam kisah Swan Lake. Usianya 13-15 tahun. Bukan anak-anak kecil. Tetapi mereka yang sudah remaja, yang setidaknya teknik baletnya sudah lebih mahir. Agar bisa menunjang pentas dengan apik.

Dan pada latihan bersama, Rabu, 7 Agustus 2024, tampak para siswa itu bisa mengikuti arahan Vitally Amialishka dan Ameli Amialishka, dua artis utama Freed Ballet. Gerak-gerak dasar dilakukan dengan baik. Termasuk gerak saute, melompat vertikal dengan kaki seperti menjinjit.

BACA JUGA:Konser Balet Spektakuler Swan Lake akan Tampil di Surabaya

’’Kami dihubungi kira-kira seminggu,’’ ucap Ekawati. Memang, Swan Lake adalah repertoir yang cukup populer. Tetapi, setiap pentas punya gaya sendiri. Ada detail-detail gerakan yang berbeda. ’’Jadi, kami dikasih gambarannya seperti apa. Diberi idea. Lalu kami latihan sendiri,’’ ujar Ekawati.

Hasilnya, tentu akan bisa dinikmati ratusan penonton yang mendatangi Ciputra Hall malam ini. Mereka siap menyuguhkan pementasan berlevel internasional yang digawangi artis-artis balet profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway