Bicara Gencatan Senjata,Kekerasan di Gaza Harus Segera Diakhiri

Bicara Gencatan Senjata,Kekerasan di Gaza Harus Segera Diakhiri

ANAK-ANAK PALESTINA bermain di halaman Penjara Pusat Asdaa, Khan Yunis, 14 Agustus 2024.-BASHAR TALEB-AFP-

Skema penghentian permusuhan itu akan dilakukan secara bertahap. Tetapi, yang pertama harus dilakukan adalah gencatan senjata.


BADUT BERFOTO bersama anak-anak pengungsi dan penyandang disabilitas di Kamp Deir el-Balah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2024.-BASHAR TALEB-AFP-

Menjelang dialog itu, seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa organisasinya sudah melakukan konsultasi dengan para mediator. "Hamas benar-benar menginginkan akhir perang dan kesepakatan gencatan senjata berdasar rencana Joe Biden (Presiden AS, Red)," kata pejabat Hamas lainnya.

Kantor PM Benjamin Netanyahu pada Selasa, 13 Agustus 2024, merinci syarat-syarat untuk gencatan senjata. Termasuk di antaranya adalah hak veto untuk memilih beberapa tawanan yang harus dibebaskan dari penjara tersebut.

BACA JUGA:Fitch Turunkan Peringkat Kredit Israel Akibat Perang Tak Berkesudahan

BACA JUGA:Setelah Jatuhkan Bom di Sekolah, Israel Umumkan Warga Untuk Tinggalkan Pengungsian Khan Younis, Sasaran Berikutnya?

Sejauh ini, hanya ada satu gencatan senjata selama seminggu dalam pertempuran Gaza. Itu terjadi pada November 2023. Ketika itu, puluhan sandera di Gaza dibebaskan sebagai imbalan bagi tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Pembicaraan hari ini terjadi setelah Iran dan sekutunya menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di Teheran. Kala itu, Haniyeh melakukan kunjungan untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru mereka. Sinwar itu diduga sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 pada Israel yang akhirnya menyulut perang. Dan bagi sebagian pihak, sosok Sinwar itu menimbulkan kekhawatiran bahwa negosiasi akan kian berbelit. Kita tunggu saja… (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: