Hijab dan Kado di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Hijab dan Kado di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

ILUSTRASI hijab dan kado di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Fakta tersebut menunjukkan bahwa dalam implementasi pada ruang publik dengan berbagai variannya, masih sering dijumpai perlakuan yang tidak sesuai dengan amanah konstitusi. 

Merespons fakta demikian, BPIP semestinya melakukan edukasi kepada masyarakat bekerja sama dengan berbagai elemen bangsa, termasuk dengan perguruan tinggi, untuk melakukan pembinaan kepada para pembuat kebijakan, khususnya kepada sektor swasta yang kadang luput dari pemantauan. 

Hal itu penting dilakukan agar nilai-nilai luhur Pancasila dapat diamalkan dengan baik karena sesungguhnya seseorang dikatakan pancasilais, salah satu indikatornya, ditandai dengan komitmen dalam mengamalkan ajaran agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 

Bukan orang yang sering menegaskan pancasilais, akan tetapi hanya pada tataran retorika belaka. Sebaliknya, sikap dan perilakunya tidak mencerminkan pengamalan Pancasila. 

Pancasila itu diamalkan, tidak hanya diucapkan. Apalagi digembar-gemborkan. (*)


*) Muhammad Turhan Yani adalah guru besar Fisipol, kepala LPPM Universitas Negeri Surabaya, dan ketua Komisi Pendidikan MUI Provinsi Jawa Timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: