Tragedi di Kolkata: Dokter Magang Tewas Diduga Diperkosa, India Bergejolak
Laporan tentang 'sperma 150 mg' yang ditemukan di tubuh korban adalah palsu, kata komisaris polisi Kolkata, Vineet Goyal--Times of India
CBI memiliki akses penuh ke video ini dan memastikan transparansi dalam penyelidikan.
Ia menegaskan kembali kerja sama antara polisi setempat dan CBI dengan menyatakan bahwa para petugas telah melakukan segalanya untuk mengumpulkan bukti dengan benar.
BACA JUGA:Rudiana Ungkap Munculnya Nama 3 DPO Pembunuhan Vina Cirebon
“Sebuah tim beranggotakan tiga orang telah melakukan pemeriksaan autopsi dan itu ada di video. CBI memiliki akses ke video autopsi. Tidak ada keraguan dalam hal transparansi,” katanya.
Ahli forensik senior juga mengatakan kepada News18 bahwa rahim adalah organ penting yang mengawetkan cairan, usapan atau air mani untuk waktu yang sangat lama.
“Setelah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam mesin untuk profil DNA, tidak ada pengaruh eksternal apa pun. Pembuatan profil ini membutuhkan waktu, tetapi memberikan hasil yang hampir akurat,” kata ilmuwan senior tersebut.
Dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan laporan autopsi dan catatan investigasi yang bisa diakses, mengatakan bahwa tim forensik -yang tiba 5 jam setelah kejadian- telah menemukan bahwa cairan tersebut telah berubah menjadi noda.
Sampel tersebut diserahkan ke Laboratorium Forensik Pusat di Kolkata pada tanggal 12 Agustus 2024, tiga hari setelah kejadian.
BACA JUGA:Kasus Pemerkosaan yang Diseriusi Pejabat Tinggi
Laporan dari Laboratorium Forensik Pusat diharapkan pada hari Rabu, 21 Agustus 2024 nantinya akan diteruskan ke Biro Investigasi Pusat (CBI), sebagaimana yang disahkan oleh Kepolisian Kolkata.
Laporan ini nantinya akan mencakup profil DNA yang terperinci untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
News18 mengutip para ilmuwan forensik senior dan petugas polisi yang mengatakan bahwa analisis DNA akan sangat penting dalam menentukan jumlah pasti individu yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
“Terlalu banyak rumor yang beredar yang tidak memiliki dasar, dan berdasarkan rumor tersebut, banyak orang yang disebut sebagai ahli menciptakan narasi. Kasus ini sekarang telah diserahkan kepada CBI, dan mari kita percaya pada badan tersebut. Dalam waktu yang sangat sedikit yang kami miliki, para petugas kami mencoba melakukan segala yang mungkin. Kami bertanggung jawab atas tindakan hukum jika ada anggota tim kami yang melakukan kesalahan,” katanya.
*Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: news18