Cheng Yu Pilihan Ketua Umum DPP Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Harsanto Adi: Jing Tian Ai Min
Cheng Yu Pilihan Ketua Umum DPP Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Harsanto Adi: Jing Tian Ai Min-HARIAN DISWAY-Dokumen Pribadi
Moto hidup Harsanto Adi simpel. Yakni, "Hidup untuk memuliakan Tuhan." Ketua umum DPP Asosiasi Pendeta Indonesia (API) ini berprinsip demikian karena, menurutnya, Tuhan memang menciptakan semua mahkluk di bumi hanya untuk memuliakan-Nya.
"Itulah kehendak-Nya sebagai Sang Pencipta dan saya cuma salah satu dari ciptaan-Nya. Untuk itu, saya mengucap syukur Dia sudah memanggil dan memilih saya untuk menjadi orang Kristen yang artinya pengikut Kristus. Untuk itu juga, saya merespons panggilan-Nya dengan hidup sesuai kehendak dan rencana-Nya," ujar pendeta yang purnawirawan jenderal bintang satu TNI tersebut.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur Eksekutif koreksi.org Salawati: Yi Nuo Qian Jin
Tentu, yang dimaksud memuliakan Tuhan di sini bukan sekadar menjalankan ritual-ritual keagamaan atau menaati dogma-dogma tertentu, melainkan melibatkan seluruh aspek kehidupan—dari cara kita berpikir, bertindak, hingga berinteraksi dengan sesama manusia dan alam semesta.
Dalam artian, mereka yang memuliakan Tuhan mestinya juga bisa memuliakan manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Bukan berketuhanan di satu sisi, tapi tidak berperikemanusiaan di sisi lain. Di Konoha, Anda tak akan pernah kesulitan mencari contoh mereka yang taat sekali beribadah, namun keagamisannya dijadikan topeng untuk berbuat kejam, cabul, tipu-tipu, dan laku tercela lainnya terhadap manusia.
Syukur kita tinggal di Indonesia, yang manusianya paham betul bahwa memuliakan Tuhan bukan berarti cuma rajin dan on time beribadah, tetapi juga membawa sifat-sifat Tuhan yang penuh kasih, adil, dan bijaksana dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam Kekristenan, misalnya, silakan Anda googling Matius 25:40, Yesus Kristus mengajarkan, "Apa yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Ini menunjukkan, pemuliaan kita terhadap Tuhan juga harus tercermin dalam pemuliaan kita terhadap manusia, terutama terhadap mereka yang lemah, lebih-lebih lagi terhadap mereka yang dilemahkan.
Intinya, sebagaimana diingatkan pepatah klasik Tiongkok, kita mesti "敬天爱民" (jìng tiān ài mín): bertakwa kepada Tuhan dan mencintai manusia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: