Pembunuh Berantai 42 Wanita Kabur dari Tahanan Kenya

Pembunuh Berantai 42 Wanita Kabur dari Tahanan Kenya

Collins Jumaisi Khalusha, 33, terlihat di Pengadilan Hukum Makadara di Nairobi pada 16 Agustus 2024. Pria Kenya yang menurut polisi mengaku membunuh dan memutilasi 42 wanita muncul di pengadilan, menyusul penemuan sembilan tubuh wanita yang dimutilasi di -AFP-Getty Images

HARIAN DISWAY - Polisi Kenya tengah menghadapi sorotan tajam setelah seorang tersangka pembunuh berantai yang diduga membunuh dan memutilasi 42 wanita berhasil melarikan diri dari tahanan. Insisden ini terjadi di Nairobi pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Kaburnya tersangka ini mendorong pihak berwenang melancarkan perburuan besar-besaran. Imbasnya, delapan petugas polisi yang diduga terlibat dalam insiden tersebut kini ditahan.

Tersangka utama, Collins Jumaisi, 33, digambarkan sebagai vampir, psikopat" oleh pihak berwenang. Dia berhasil kabur bersama 12 tahanan lainnya. Semua tahanan merupakan warga negara Eritrea

BACA JUGA:Tragedi di Kolkata: Dokter Magang Tewas Diduga Diperkosa, India Bergejolak

Cara mereka kabur diduga dengan memotong atap kawat kasa di sel mereka. Sel tersebut terletak di kantor polisi distrik Gigiri, sebuah kawasan elit di Nairobi,  tempat kantor pusat regional Perserikatan Bangsa-Bangsa berada dan sejumlah kedutaan besar.

Gilbert Masengeli, kepala polisi nasional menyatakan, penyelidikan awal kami menunjukkan bahwa pelarian itu dibantu oleh orang dalam. Keterangan ini dilansir dari AFP.

Masengeli mengatakan kepada wartawan bahwa delapan petugas yang bertugas saat itu telah diskors dan "ditahan". Ia menambahkan bahwa masalah tersebut sedang diselidiki oleh Unit Urusan Internal.

BACA JUGA:Pegi Setiawan Bongkar Perlakuan Polisi Selama di Tahanan

Polisi mengetahui pelarian tersebut saat pemeriksaan rutin ke sel sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Petugas akan menyajikan sarapan kepada  para tahanan. Saat itulah mereka mendapati 13 tahanan telah melarikan diri dengan memotong kawat kasa di area berjemur. 

Ke-12 warga Eritrea tersebut sebelumnya ditangkap karena berada di Kenya secara ilegal. Kini, empat tahanan lainnya yang tidak melarikan diri diminta membantu penyelidikan.

Pelarian Jumaisi menambah rentetan panjang insiden serupa dalam beberapa bulan terakhir. Ini merupakan kedua kalinya dalam enam bulan, seorang tersangka dalam kasus besar melarikan diri dari tahanan polisi Kenya. 

Pada Februari lalu, Kevin Kangethe, tersangka pembunuhan pacarnya di Amerika Serikat tahun lalu dan meninggalkan tubuhnya di tempat parkir bandara. Kangethe juga berhasil melarikan diri sebelum ditangkap kembali seminggu kemudian.

BACA JUGA:Pembunuhan Akibat Postpartum Depression


NAIROBI, KENYA - 13 JULI: 10 jenazah diambil dari tempat pembuangan sampah di daerah Mukuru kwa Njenga di Nairobi, Kenya pada 13 Juli 2024. Polisi Kenya telah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, menyatakan keprihatinan bahwa jumlah jenazah dapat--getty images

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp