Horor Penikaman Massal di Jerman, 3 Orang Tewas dan 8 Lainnya Luka-Luka
Petugas kepolisian mengamankan area kejadian, setelah 3 orang tewas akibat penikaman yang terjadi di sebuah festival kota di Solingen, Jerman, 23 Agustus 2024. -Thilo Schmuelgen-REUTERS
HARIAN DISWAY – Tiga orang tewas dan delapan lainnya terluka parah dalam sebuah serangan bersenjata tajam di keramaian festival pada Jumat malam di kota Solingen, Jerman barat.
Solingen merupakan negara bagian terpadat di Jerman dan berbatasan dengan Belanda yang terletak di negara bagian North Rhine-Westphalia.
Polisi mengatakan bahwa seorang pria tak dikenal menyerang beberapa orang sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
“Serangan itu terjadi sekitar pukul 21.40 pada hari Jumat, ketika pria itu menyerang beberapa orang dengan pisau," kata otoritas polisi setempat.
Mereka menjelaskan bahwa serangan tersebut terjadi di sebuah festival untuk memperingati ulang tahun kota yang ke-650.
BACA JUGA:Cekcok Berujung Penikaman, Polsek Sukolilo Berusaha Mediasi
“Malam ini, kita semua di Solingen dalam keadaan kaget, ngeri, dan sangat sedih. Kita semua ingin merayakan ulang tahun kota kita bersama-sama dan sekarang kita harus berduka atas kematian dan luka-luka yang dialami korban,” kata Wali Kota Solingen, Tim Kurzbach, dalam sebuah unggahan di Facebook.
“Hati saya hancur karena ada serangan di kota kami. Saya meneteskan air mata ketika memikirkan mereka yang telah hilang,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir Reuters.
“Saya berdoa untuk semua orang yang masih berjuang untuk hidup mereka,” lanjutnya.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu pagi, 24 Agustus 2024 bahwa delapan orang menderita luka dengan lima di antaranya dalam kondisi cukup serius.
Jumlah tersebut meningkat dari empat korban yang dilaporkan sebelumnya.
Pihak kepolisian masih terus berupaya untuk memburu pelaku penyerangan ini.
Dilansir laman The New York Times, sejauh ini, motif serangan itu belum jelas. Juru bicara polisi Düsseldorf mengatakan saat ini pihaknya sedang mewawancarai para saksi dan korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reuters