Cekcok Berujung Penikaman, Polsek Sukolilo Berusaha Mediasi
IpdaAan Dwi Satriyo Yudho (kanan) saat mengamankan pemuda yang terlibat perkelahian di SWK Keputih, tadi malam 31 Mei 2024-Polsek Sukolilo-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sekelompok pemuda diamankan Satreskrim Polsek Sukolilo. Mereka diduga terlibat dalam perkelahian di depan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Keputih. Dari perkelahian itu, empat orang dilarikan ke RS Haji Surabaya.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Ipda Aan Dwi Satriyo Yudho mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.00 tadi malam. Saat itu, enam orang pemuda tersebut melintas di Jalan Raya Keputih Tegal. Mereka berniat membeli sayur.
Tetapi, di depan SWK Keputih itu, mereka diteriaki tukang parkir. Tindakan itu ternyata menyinggung keenam pemuda tersebut. Sontak terjadi cekcok di antara kedua kelompok ini. Berujung saling pukul.
Petugas parkir lainnya yang melihat perkelahian tersebut, tanpa pikir panjang langsung berdiri, mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya. Mereka pun langsung menikam tiga pemuda tadi.
BACA JUGA: Cerita Bobotoh Sebelum Diserang di Suramadu: Singgah ke Basecamp Bonek Sampai Hendak Dikawal
Salah seorang dari pemuda tadi memukul salah satu tukang parkir menggunakan batu. Tepat di kepala bagian belakang. Kepalanya pun bocor. Pemuda itu pun langsung lari ke kos-nya untuk memanggil teman-temannya.
Selang beberapa menit kemudian, beberapa pemuda yang temannya ditikam itu datang dengan membawa kayu dan batu. Mereka balik melakukan pemukulan kepada kelompok tukang parkir tadi. Setelah selesai, mereka langsung lari kembali ke kos mereka.
Salah satu warga setempat melaporkan tindakan itu ke Polsek Sukolilo. “Setelah mendapatkan informasi itu, kami langsung ke lokasi kejadian,” katanya kepada Harian Disway, Sabtu 1 Juni 2024.
Sesampainya di lokasi, ia bersama timnya langsung mengamankan teman-teman pemuda tersebut. Totalnya ada 10 orang. “Mereka kita amankan untuk menghindari dari amukan masyarakat sekitar,” bebernya.
BACA JUGA: Cetak Sejarah HJKS yang ke-731, Surabaya Raih Rekor MURI Pos Pelayanan Hukum Terbanyak di Dunia
Perwira muda balok satu itu mengungkapkan, sampai saat ini belum ada laporan terkait kasus tersebut. “Dari pihak pemuda belum mau melakukan pelaporan terkait penikaman itu. Begitu juga dari tukang parkir. Belum melapor,” bebernya.
Karena kondisi tersebut, IPDA Aan berinisiatif untuk melakukan mediasi. Kedua kelompok itu akan dipanggil. Termasuk ketua RT dan RW. Serta tokoh masyarakat di daerah tersebut. “Rencananya malam ini kami akan pertemukan mereka,” ungkapnya.
Tindakan itu ia lakukan agar kasus tersebut bisa selesai. Kedepannya, tidak ada lagi niatan untuk melakukan balas dendam. “Kita mencoba berdiskusi dulu. Titik masalahnya ada di mana. Kita selesaikan. Menyelesaikan masalah kan gak harus ditarik ke ranah hukum. Kalau bisa selesai secara kekeluargaan, kenapa tidak,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: