Kasus Mpox Terus Meningkat, Kemenkes Sebut Vaksinasi Hanya Untuk Kelompok Berisiko Tertular

Kasus Mpox Terus Meningkat, Kemenkes Sebut Vaksinasi Hanya Untuk Kelompok Berisiko Tertular

Vaksinasi Mpox--Freepik

HARIAN DISWAY – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) saat ini terus berupaya menyediakan vaksin golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) guna pencegahan penyakit Mpox. 

Namun pemberian vaksin ini hanya diprioritaskan kepada daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus Mpox.

Dilaporkan dari website Biro Kumunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, tercatat ada 88 kasus Mpox di Indonesia hingga Sabtu, 17 Agustus 2024.

BACA JUGA:Pakar Kesehatan Sarankan Pemerintah Segera Terapkan 8 Langkah Ini untuk Kendalikan Mpox

Diantaranya terkonfirmasi di Provinsi DKI Jakarta terdapat 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.

Dari ke-88 kasus tersebut, 87 kasus telah dinyatakan sembuh. 

Vaksinasi Mpox untuk saat ini tidak direkomendasikan secara massal. Pemberian vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi. 

Kelompok-kelompok tersebut antara lain adalah LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki), GBMSM (Gay, Biseksual dan Pria-yang-berhubungan-seks-dengan-pria lainnya), individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir, petugas laboratorium yang memeriksa spesimen Mpox, serta petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine, MKM,. 

“Namun, orang yang pernah menghubungi ini mungkin belum terinfeksi. Jadi, imunisasi Mpox masih bersifat preventif. Sedangkan bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai,” ujar Prima.

BACA JUGA:Mpox Mewabah di Dunia, Perlukah Vaksinasi Seperti Covid 19?


vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi--Freepik

Prima menerangkan, pemberian Vaksinasi Mpox dalam situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perawatan Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) masih bersifat komplemen (pelengkap) terhadap pencegahan dan pengendalian utama seperti surveilans, deteksi, isolasi dan perawatan pasien.

Penyakit Mpox bisa dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita Mpox. Oleh karena vaksinasi diprioritaskan untuk mereka yang berisiko tinggi, masyarakat dapat mencegah penularan Mpox dengan berbagai cara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: