Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tiga Pilar Desa Sidobandung Imbau Langen Tayub Bebas Miras

Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tiga Pilar Desa Sidobandung Imbau Langen Tayub Bebas Miras

Imbauan tertulis yang dibuat oleh tiga pilar Desa Sidobandung mengenai larangan minuman keras di pagelaran seni langen tayub.--


Acara sedekah bumi yang digelar di balai Desa Sidobandung--

Salah satu ciri khas Langen Tayub sendiri adalah interaksi sosial antara penari dan penonton, terutama ketika pengibing naik ke panggung untuk menari bersama ledhek.

Koptu Santoso juga memberikan penekanan pada pentingnya memisahkan kesenian dari pesta minuman keras. 

BACA JUGA:APJW II 2024, Pagelaran Seni Janger Semalam Suntuk, Wujud Cinta Desa Sepanjang untuk Kemerdekaan

Imbauan ini bukan tanpa alasan, tetapi karena dalam beberapa pertunjukan Langen Tayub, terdapat kebiasaan mengonsumsiminuman keras, seperti tuak atau arak yang mengiringi berlangsungnya pertunjukan seni ini.

Hal ini bisa menyebabkan penonton atau pengibing menjadi mabuk. Kadang berujung pada perilaku tidak terkendali atau bahkan konflik. 

Kebiasaan inilah yang sering memperkuat stigma negatif terhadap pertunjukan Langen Tayub karena dianggap mempromosikan perilaku yang tidak sehat dan merusak.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Pentas Ludruk di Desa Sumberkokap Pererat Persaudaraan Warga

"Sudah saatnya masyarakat tidak mencampurkadukkankesenian dengan pesta minuman keras. Hal ini dapat merusak citra kesenian itu sendiri, khususnya seni Langen Tayub," ujar Santoso. 

Dengan imbauan ini, Tiga Pilar Desa Sidobandung berharap agar acara Sedekah Bumi dapat berlangsung dengan meriah dan tertib. Selain itu, hal ini juga dapat dijadikan sebagai contoh bagi acara serupa di masa mendatang. 

Mereka mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung inisiatif ini dan bersama-sama menjaga kehormatan seni budaya lokal. 

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT) Tepat Sasaran di Desa Sepanjang

Melalui langkah ini, diharapkan seni Langen Tayub dapat tetap hidup dan berkembang dengan cara yang positif, memberikan hiburan berkualitas tanpa harus dikaitkan dengan konsumsi alkohol.

Sesuai dengan sejarahnya, Langen Tayub bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Jawa. 

*) Artikel ini ditulis oleh Elsa Amalia Kartika Putri, Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Mahasiswa Program Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: