Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tiga Pilar Desa Sidobandung Imbau Langen Tayub Bebas Miras

Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tiga Pilar Desa Sidobandung Imbau Langen Tayub Bebas Miras

Imbauan tertulis yang dibuat oleh tiga pilar Desa Sidobandung mengenai larangan minuman keras di pagelaran seni langen tayub.--

HARIAN DISWAY - Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, mengadakan kegiatan Sedekah Bumi dengan pertunjukan seni Langen Tayub pada Selasa, 20 Agustus 2024. 

Langen Tayub sendiri adalah sebuah bentuk seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seni ini merupakan kombinasi dari tarian, musik, dan nyanyian

Dalam acara tersebut, Tiga Pilar Desa Sidobandung—Kepala Desa Drs. H. Sukijan, Bhabinkamtibmas Aipda Arik Ec, dan Babinsa Koptu Santoso—menyampaikan imbauan mengenai larangan mengonsumsi minuman keras selama acara berlangsung.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II: Tiga Desa/Kelurahan Terbaik dari Kabupaten Bojonegoro

Aipda Arik menjelaskan bahwa imbauan ini merupakan kesepakatan bersama dari Tiga Pilar Desa Sidobandung. 

"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengubah persepsi publik bahwa seni Langen Tayub yang selama ini sering diasosiasikan dengan minuman keras, harus dipandang sebagai hiburan dan seni budaya yang ramah untuk anak-anak dan perempuan," ujar Arik. 

Larangan konsumsi minuman keras ini bertujuan untuk memastikan bahwa acara tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya gangguan dari alkohol

BACA JUGA:Opening Ceremony Event Nusantara WR Soepratman 9.0 di Kaza Mall, Hadirkan Seni Tradisional

Menurut Arik, kegiatan seni ini seharusnya dihadirkan murni sebagai bentuk hiburan dan budaya yang positif, tanpa mencampurkan unsur-unsur yang dapat merusak esensinya.

Karena pada marwahnya, Langen Tayub memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan penghormatan terhadap leluhur, kesejahteraan desa, dan harmonisasi hubungan antara manusia dan alam. 

Kepala Desa Sidobandung Drs H Sukijan menambahkan, ia berharap kesenian Langen Tayub dapat terbebas dari perspektif negatif dengan minuman keras di masa depan. 

BACA JUGA:APJW II 2024, Anjangsana Legiun Veteran Republik Indonesia oleh Tiga Pilar Plus Kelurahan Bendo, Blitar

"Kami ingin kesenian ini menjadi bagian dari budaya yang luhur dan digemari oleh masyarakat, terutama oleh generasi muda," kata Sukijan.

Ia menekankan pentingnya menjaga kesenian tradisional ini agar tetap bersih dari pengaruh negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: