Presiden laksana Bebek (Tidak) Lumpuh
ILUSTRASI presiden laksana bebek (tidak) lumpuh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA: Presiden Bongbong
”Raja Jawa” itu membuat petinggi parpol waspada dan siaga 1. Ada partai yang memilih jalan merangkul. Termasuk strategi PKB yang belum muktamar sudah serah badan utuh, ikut berkelanjutan.
PDIP ”melawan” dengan gaya berbeda. Megawati membatalkan rencana pensiun karena khawatir partai yang dibesarkan itu kena acak-acak.
Kemarahan publik dan demo besar-besaran saat DPR ingin menganulir putusan MK tak lepas dari sikap standar ganda Jokowi. Saat putusan MK dalam pilpres yang menguntungkan Gibran, Jokowi menilai putusan MK sudah final.
Giliran putusan MK tentang pilkada yang mengeliminasi Kaesang, Golkar menghormati manuver DPR. Bagai disiram bensin, itu membuat gelombang demo. Andaikan sejak awal Jokowi dengan tegas menyebut putusan MK sudah final, darah demonstran tak mendidih.
BACA JUGA: Bisnis Anak Presiden
BACA JUGA: Bisnis Anak Presiden
Menata posisi sebelum reposisi, mungkin itu yang tepat untuk menggambarkan akobatik Jokowi menjelang lengser. Menjaga panggung setelah turun gunung.
Sukses mengantar Gibran menjadi wapres, Bahlil juga sudah menguasai Golkar yang akan jadi panggung politik. Hanya langkah Kaesang yang terhenti di pilkada karena kemarahan publik.
Kini yang sedang berproses adalah perubahan UU Wantimpres menjadi DPA (Dewan Pertimbangan Agung) yang berstatus lembaga negara. Bisa jadi, itu menjadi kiprah baru Jokowi. Kalau tidak, buat apa Wantimpres ingin disulap menjadi lembaga negara yang setara lembaga kepresidenan.
Yang juga sedang berproses, sang menantu Bobby Nasution yang ingin merebut kursi gubernur Sumatera Utara. Apakah posisinya yang tinggal ”ketok palu” itu akan berubah arah angin setelah demo antinepotisme pengawalan putusan MK?
Satu lagi strategi Jokowi, yakni menata hubungannya dengan Prabowo tetap terjaga. Dari dua reshuffle terakhir, keduanya ”saling titip menteri”. Jokowi mengangkat sejumlah orang dekat Prabowo untuk magang, sebagai menteri atau wakil menteri.
Masa Jokowi kurang dari dua bulan lagi. Bisa dikatakan tinggal menghitung hari. Apakah masih ada gebrakan lagi? Apakah masih membuat para elite partai politik deg-degan. Apa lagi? Apa lagi?
Sangat menarik untuk dicermati. Sebab, langkah Jokowi tak mampu dihentikan para politikus, partai politik selalu menyerah. Yang bisa menghentikan hanya reaksi publik, seperti tsunami demo kawal putusan MK tentang pilkada. Yang membuat Kaesang batal nyalon. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: