DKPP Kota Surabaya Gelar Pelatihan Budidaya Kepiting Bakau di Kampung Oase Ondomohen
Suasana pelatihan Budidaya Kepiting Bakau Sistem Apartemen di Kampung Oase Ondomohen Surabaya.-Angelita Ariko Pinkan-Liputan
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya kembali mengadakan penyuluhan di Kampung Oase Ondomohen Surabaya. Penyuluhan itu membahas budidaya kepiting bakau dengan sistem apartemen.
Pelatihan tersebut diadakan pada 29 Agustus 2024, pukul 10.00 WIB. Warga dari Kampung Oase Ondomohen dan kampung oase lainnya, yaitu Kampung Oase Songo dan Kampung Oase Pintar Tembok Gede, turut hadir.
Acara itu juga dihadiri Camat Kecamatan Genteng dan Lurah Kelurahan Ketabang. "Kami tentu senang bisa merealisasikan budidaya kepiting di tengah kota. Apalagi di tengah keterbatasan lahan. Saya berharap ke depan bisa optimal," ujar Muhammad Aries Hilmi, S.STP, Camat Kecamatan Genteng.
BACA JUGA:DKPP Surabaya Pastikan Bahan Pokok di Pasar Karah Bebas Kimia
Pelatihan itu melibatkan banyak kalangan. Terutama ibu-ibu di Kampung Ondomohen. Tujuannya adalah memberikan alternatif usaha sampingan yang menguntungkan.
Sistem apartemen yang digunakan dalam budidaya itu sangat efektif. Setiap "kamar" berukuran 2,5m x 3m dapat menampung hingga 200 box. Masing-masing box berisi 4 kepiting. Dalam sekali panen, kurang lebih bisa panen 400 kepiting dengan tingkat kematian yang rendah. Yaitu hanya 1 persen.
Proses panen berlangsung cepat. Hanya 15-20 hari. Dengan sistem itu, warga tidak perlu mengembangbiakkan kepiting. Cukup melakukan tabur-bibit dan panen.
M. Ribachi menunjukkan alat protein skimmer yang digunakan dalam persiapan crabhouse di pelatihan Budidaya Kepiting Bakau Sistem Apartemen di Kampung Oase Ondomohen Surabaya-Angelita Ariko Pinkan-Harian Disway
BACA JUGA:Multi Bintang Indonesia Gandeng YBLL Kembangkan Budidaya Bambu di Claket
Edy Kurniawan Saputra, S.T.,M.T, Ketua Tim Kerja Perikanan Budidaya DKPP Kota Surabaya, menekankan pentingnya kualitas air. Kualitas kepiting sangat tergantung pada nutrisi dan pH air yang tepat.
Untuk memelihara kepiting diperlukan mesin skimming untuk mengurai amonia. Setting air dilakukan setahun sekali. Tapi untuk pemberian nutrisi dilakukan kurang lebih 3 bulan sekali.
Pemberian makan kepiting juga tidak boleh sembarangan. Menurut M Ribachi, narasumber acara, kepiting cukup diberi makan sekali dalam sehari. Yakni pada sore hari. Atau bisa pula diberi makan dua kali dengan porsi lebih sedikit pada pagi hari.
BACA JUGA:Hutama Karya Raih Kontrak Strategis Pembangunan Budidaya Udang di NTT dan Gedung Jampidsus
Kegiatan itu berjalan lancar dan penuh antusiasme. Banyaknya pertanyaan pada sesi tanya jawab menunjukkan minat yang tinggi terhadap budidaya kepiting itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: