Jelang Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia Tenggara: Gembala yang Melawan Usia Renta
BERGAYA KELIR WAYANG, poster sambutan Paus Fransiskus ini dipasang di Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-
Paus Fransiskus berpendapat, kunjungan apostolik adalah bagian penting dari tugasnya sebagai gembala umat. Untuk tanpa henti menebarkan ajaran iman kepada pengikut Katolik di kolong jagat.
Dengan kunjungan apostoliknya yang ke-45 ini, Paus Fransiskus membuktikan dirinya sebagai gembala yang mencintai umatnya. Jauh dari birokrasi Vatikan dan lebih memilih mendekat kepada umat biasa. Itulah yang tampaknya memberikan energi dan momentum bagi Paus Fransiskus.
Karena tak mampu lagi naik tangga, Paus Fransiskus selalu memakai elevator setiap naik pesawat. Ia juga lebih banyak duduk. Begitu pula setiap melakukan konferensi pers di pesawat setiap kali ia pulang dari kunjungan kepausan.
Memang, Paus Fransiskus selalu melawat disertai tim dokter dan perawat pribadi. Tetapi, menurut sumber Vatikan, tak ada yang berbeda dalam setiap kunjungan. Tidak ada atensi khusus.
’’Kondisi beliau secara umum cukup bagus. Tak ada yang harus dikhawatirkan di musim panas ini,’’ kata sumber tersebut.
Salah satu apresiasi muncul dari Andrea Ungar, Presiden Masyarakat Gerontologi dan Geriatri Italia. ’’Kunjungan ini sekali lagi membuktikan kekuatan spirit Paus. Menunjukkan kepada kita, bahwa banyak hal masih bisa dilakukan meskipun seseorang sudah sepuh,’’ ucap Ungar.
’’Motivasi yang kuat bisa memberikan energi luar biasa. Ini contoh yang bagus untuk para lanjut usia. Semakin kukuh kita berdiri, semakin kukuh pula hidup kita,’’ ucapnua.
Dan energi itu pula yang membuat jadwal Paus begitu padat hingga akhir tahun. Dua pekan setelah kunjungan ke Asia Tenggara, Paus dijadwalkan melawat selama empat hari di Luxembourg dan Belgia mulai 26 September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: