RS Kemenkes Surabaya Layani Tiga Penyakit Mematikan, Biar Pasien Tak Lari ke Luar Negeri
Lalu lalang para pekerja konstruksi yang tengah menyiapkan area untuk kunjungan Presiden Jokowi di RS Kemenkes Surabaya.-Nurwahyudi/Harian Disway-
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat meninjau pembangunannya pada 13 Januari 2024. Ia berharap RS Kemenkes termahal ini bisa menjadi superhub atau penyangga untuk wilayah Indonesia Timur.
BACA JUGA:RSUD Surabaya Timur Ditarget Beroperasi September 2024
BACA JUGA:Info Loker Surabaya! RSUD Surabaya Timur Butuh Banyak Pegawai, Rampung Tahun ini
"Termasuk menjadi rujukan untuk rumah sakit besar milik Kemenkes lainnya yang kita bangun di Bali, NTB, dan NTT. Pun demikian dengan RS di Maluku, Papua, Sulawesi, hingga Kalimantan," jelasnya dalam kunjungan tersebut beberapa waktu lalu.
Kini, seluruh bangunan sudah tampak rapi. Dari pantauan Harian Disway, sejumlah pekerja proyek tampak lalu lalang, Kamis, 5 September 2024. Di bagian depan ada gapura bertulisan Selamat Datang.
Dari depan juga tampak ada dua bangunan. Bangunan depan merupakan bangunan lama yang telah dipugar. Genting dan tembok sudah kinclong.
Fasad RS Kemenkes Surabaya di Jalan Indrapura No 17, Krembangan, Surabaya.-Nurwahyudi/Harian Disway-
Sedangkan bagian belakang merupakan bangunan baru berdinding kaca biru. Elegan. RS Kemenkes ini menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Bahkan, digadang-gadang menjadi RS UPT Vertikal Kemenkes terbesar di Indonesia.
Nilai kontrak fisik proyeknya mencapai Rp 1,4 triliun. RS tersebut akan menjadi pusat penanganan otak, jantung, dan kanker. Tiga jenis katastropik yang mematikan di Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: