Remaja Pembunuh Pacarnya ini Ngumpet di Keramaian
Ilustrasi pembunuhan.--
Penelitian terhadap individu antisosial mengungkapkan bahwa mayoritas pembunuh punya ortu yang suka bertindak agresif kekerasan. Maka, keturunan mereka secara signifikan menjadi antisosial, bahkan ketika dibesarkan terpisah dari orang tua kandung.
Dalam suatu riset terhadap sembilan remaja pelaku pembunuhan, orang tua dari sembilan pembunuh itu suka melakukan kekerasan. Apakah kekerasan itu kemudian masuk ranah hukum atau tidak. Meskipun catatan polisi tidak tersedia untuk itu, peneliti sudah melakukan investigasi.
Disebutkan, ada kecenderungan bawaan terhadap kekerasan berdasar kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh anak-anak muda pelaku pembunuhan.
Karena ada kecenderungan bawaan terhadap perilaku antisosial maladaptif pada sembilan anak laki-laki pelaku pembunuhan ini, sangat mungkin pewarisannya adalah kecenderungan terhadap psikosis dan/atau disfungsi neurologis.
Kerentanan itu dalam konteks rumah tangga yang penuh kekerasan terwujud dalam bentuk kekerasan yang tidak terkendali.
Memang, dalam kasus salah satu subjek adopsi kami, orang tua angkatnya tidak psikotik. Namun, ibu kandungnya psikotik dan dirawat di rumah sakit serta menjalani ECT pada saat ia lahir.
Konstelasi gangguan neuropsikiatri, psikosis orang tua, riwayat kekerasan fisik, dan tindakan kekerasan sebelumnya pada anak nakal yang kemudian membunuh menimbulkan pertanyaan tentang prediksi.
Apakah temuan konstelasi faktor-faktor itu pada anak tertentu membenarkan prediksi kekerasan di masa depan. Maka, diperlukan intervensi ilmiah.
Di kasus pembunuhan Ayu, belum diketahui profil masa kecil para pelaku. Apakah mereka di masa kecil dulu diperlakukan tidak baik oleh ortu atau tidak. Belum ada wartawan yang menggali sejarah hidup mereka. Lebih tepat, itu dilakukan kriminolog
Di kasus pembunuhan Ayu, salah seorang pelaku, seperti disebutkan warganet di atas, adalah anak yatim. Sudah. Cuma itu. Tidak menjelaskan apa-apa dalam mengungkap latar belakang pelaku kejahatan. Malah, si anak yatim itu disebutkan rajin ibadah di masjid.
Satu-satunya indikator di kasus Ayu, pelaku merendahkan martabat korban. Merujuk karya duo ilmuwan Miller dan Looney, itu antara lain disebabkan pelaku dulunya ketika masih kanak-kanak direndahkan martabatnya oleh ortu.
Contoh nyata teori duo ilmuwan tersebut adalah Edmund Kemper, pembunuh berantai terkenal di Amerika Serikat (AS) yang kini menjalani penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Kisah hidup Kemper difilmkan, yang kini bisa disaksikan di Netflix berjudul Mindhunter. Semoga itu bermanfaat memperbaiki kualitas hidup anak-anak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: