Banyak Kotak Kosong, KPU Malah Ingin 16 Persen Golput Hilang

Banyak Kotak Kosong, KPU Malah Ingin 16 Persen Golput Hilang

Kampanye pemilihan umum yang dilakukan oleh folentir KPU Jatim, di salah satu ruas jalan di Surabaya, Jumat, 6 September 2024.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penetapan daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim akan dimulai 14-21 September 2024. Setelah itu, 22 September, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan penetapan pasangan calon gubernur sampai bupati/wali kota di Jatim.

“Tahapan Pilkada ini memasuki fase fase yang cukup padat. Penetapan DPT di tingkat provinsi akan digelar di 23 September. Setelah penetapan calon, dilanjutkan pengundian nomor urut,” kata Anggota KPU Jawa Timur Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Nur Salam, Jumat, 6 September 2024.

Setelah itu, dilanjutkan masa kampanye selama 60 hari. Mulai 25 September 2024. Semua tahapan itu menjadi harapan KPU Jatim untuk meningkatkan partisipasi pemilih di pilkada serentak 2024 ini.

“Kami berharap ya peran serta seluruh elemen. Kami juga menargetkan untuk menjaga suara partisipasi pemilih merujuk pada pemilu 2024 di angka 83 persen. Sehingga ini tentu berat bagi kami tantangan yang luar biasa," harapnya.

BACA JUGA:Kotak Kosong Marak di Pilkada 2024, Jokowi: Kenyataan Demokrasinya Seperti Itu

BACA JUGA:Khofifah-Emil Lanjut Tahap Pemeriksaan Kesehatan, KPU Jatim: Belum Ada Paslon Lain

Jika melihat statistik pada pilkada 2024 lalu, ia optimistis pilkada serentak ini juga bisa menjadi bagian dari peningkatan partisipasi pemilihnya secara maksimal. Karena pelaksanaan serentak di Jawa Timur berbeda dari pilkada sebelumnya.


Kampanye pemilihan umum yang dilakukan oleh folentir KPU Jatim, di salah satu ruas jalan di Surabaya, Jumat, 6 September 2024.-Boy Slamet-

“Kalau merujuk pada data Pemilu 2024 angka sekitar 16,9 persen adalah angka Golput. Artinya mereka tidak menggunakan hak pilihnya. Sehingga ini tantangan kita punya PR 16 persen ini untuk di pilkada ini," tegasnya.

Hasil analisis KPU menyebut faktor masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya cukup kompleks. Salam mengatakan, golput tidak dipengaruhi kelompok usia, faktor pendidikan, dan wilayah.

BACA JUGA:Jumlah Kotak Kosong Meningkat Tajam di Pilkada 2024

BACA JUGA:Ini 5 Daerah yang Diisi Calon Tunggal di Pilkada Jatim 2024

Oleh karena itu, KPU Jatim menggandeng para relawan muda untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih. Caranya melalui kampanye ajakan datang ke TPS melalui media sosial dengan konten sekreatif mungkin.

“Gaya Gen Z, gaya media sosial, dengan konten yang menarik. Kalau tidak dilaksanakan metode sekreatif mungkin tidak menarik bagi semua kalangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: