Kominfo Gelar Bincang Teras Negeriku: Ajak Anak Muda di Probolinggo Toleran dan Produktif
Suasana Bincang Teras Negeriku dengan tema Muda Toleran dan Produktif di Kota Probolinggo, Rabu, 11 September 2024.-Kementerian kominfo-
HARIAN DISWAY - Banyak cara untuk meningkatkan rasa toleransi dan produktivitas di kalangan anak muda. Salah satunya dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam acara Bincang Teras Negeriku dengan tema “Muda Toleran dan Produktif” di Kota Probolinggo, Rabu, 11 September 2024.
Dewi Susilorini Kusumoningrum, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Kominfo menyebutkan apabila menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar-benar memahami teksnya, akan terbayang tentang apa yang sudah atau bisa diberikan untuk negara tercinta.
“Ini kenyataan yang harus sering sama-sama kita ingatkan. Negara ini adalah negara dengan keanekaragaman yang luar biasa. Hal ini bukan untuk dipertentangkan tetapi justru jadi potensi yang luar biasa,” tambahnya.
Acara ini juga mengundang dua orang narasumber lain. Yakni Kalis Mardiasih, aktivis sekaligus penulis serta Indra Dwi Prasetyo, Influencer. Keduanya menyampaikan pemikiran serta berdialog dengan para peserta yang hadir seputar toleransi dan produktivitas di kalangan anak muda.
BACA JUGA:Kominfo Dapat Tambahan Anggaran Rp10 Miliar Untuk Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Menkominfo Tegaskan Tak Ada Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi yang Dipakai Kaesang dan Istrinya
Berbicara tentang pengalaman hidup, Kalis Mardiasih mengatakan dirinya tidak punya jalan lain kecuali harus produktif. Sebab dirinya tumbuh dalam keluarga yang serba kekurangan. “Jujur, sejak kecil saya itu tidak tahu caranya untuk tidak produktif, karena produktif terus,” ungkapnya.
Kalis memang lahir dari bapak tukang becak dan ibu pekerja rumah tangga. Baginya, satu-satunya cara agar membanggakan adalah menjadi pintar.
Senada, Indra menyampaikan, salah satu cara sukses untuk anak muda yang bukan anak orang kaya adalah dengan membaca buku sebanyak mungkin. “Saya melarang diri saya untuk lulus S1 sebelum membaca minimal lima ratus buku. Karena bagi orang kampung seperti saya yang bapaknya miskin, tidak ada cara terbaik untuk sukses selain dengan membaca buku,” ungkap Indra.
Ditanya mengenai tips untuk tetap produktif kedua narasumber memberikan pandangan yang berbeda. Kalis lebih menekankan pentingnya menghasilkan sesuatu berdasarkan hal-hal yang dicintai. Sementara Indra berpandangan untuk lebih produktif adalah memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin dan mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Misa Agung di GBK, Menkominfo Minta Kualitas Internet Ditingkatkan
BACA JUGA:Dua Kebijakan Baru Kominfo Untuk Berantas Judi Online
Berbicara mengenai toleransi, Kalis berpendapat bahwa pada dasarnya tidak bisa hidup sendirian. “Di antara itu semua ada perbedaan-perbedaan, tetapi kalau kita tahu bahwa kita ingin berbagi ruang dalam ketenangan, dalam kebahagiaan, dalam kedamaian artinya apapun masalahnya bisa dicarikan solusi,” jelasnya.
Di sisi lain Indra berpendapat yang dimaksud dengan toleransi adalah bukan hanya memahami perbedaan saja. Namun yang lebih penting adalah kita mau tahu mengapa kita berbeda. “Itu adalah keinginan kita untuk kepo terhadap suatu hal dan kemudian memakluminya sebagai sebuah keniscayaan atau keberagaman,” jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: