Dari IKN Langsung ke Hanoi, Prabowo Undang Presiden Vietnam Hadir di Pelantikannya

Dari IKN Langsung ke Hanoi, Prabowo Undang Presiden Vietnam Hadir di Pelantikannya

Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja resmi ke Vietnam pada 13-14 September 2024.-Nhac NGUYEN-AFP

“Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Anda dan rakyat Vietnam atas peringatan ke-79 Kemerdekaan Republik Vietnam. Semoga terus meraih kesuksesan dalam membangun Vietnam,” ujarnya.

BACA JUGA:Jokowi Pulang ke Solo setelah Jabatan Berakhir, Pesan 2 Hal Ini untuk Prabowo

Prabowo mengungkapkan bahwa negara Vietnam adalah negara sahabat yang baik dan memiliki hubungan yang erat. Dalam kesempatan tersebut, keduanya berkomitmen untuk mempererat kerjasama di berbagai bidang lainnya ke depan.

“Bagi kami, Vietnam adalah sahabat besar. Kami sangat menghargai hubungan ini, dan saya berkomitmen untuk mempererat serta memperluas kerja sama ini. Kami juga memiliki kemitraan strategis yang komprehensif yang akan terus berlanjut,” jelas Prabowo.

Di akhir pertemuannya, Prabowo turut memperkenalkan diri sebagai Presiden terpilih 2024-2029 dan mengundang H.E. Tô Lâm untuk datang ke Indonesia dalam acara pelantikannya pada 20 Oktober 2024.

“Yang Mulia, sebenarnya saya datang ke sini untuk memperkenalkan diri kepada Anda. Untuk melaporkan kepada Anda bahwa saya akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia berikutnya. Dan jika Anda memiliki waktu, Anda bisa datang ke pelantikan saya. Itu akan menjadi kehormatan besar bagi rakyat saya. Terima kasih banyak,” tutupnya.

BACA JUGA:Mengenal Kabinet Zaken, Formasi Menteri Yang Diidamkan Oleh Prabowo, Berisi 44 Orang Pejabat

Disamping itu, Prabowo dan Menteri Pertahanan Nasional Vietnam Jenderal Phan Van Giang juga sepakat untuk mengintensifkan hubungan pertahanan bilateral di masa mendatang.

Mereka sepakat bahwa Vietnam dan Indonesia akan terus mengimplementasikan secara efektif perjanjian kerja sama pertahanan yang telah ditandatangani oleh pemerintah dan kementerian pertahanan mereka. Diantaranya dengan menjalankan mekanisme dialog, meningkatkan kunjungan timbal balik di semua tingkatan, memperkuat hubungan antara angkatan laut dan pasukan penjaga pantai, serta meningkatkan kolaborasi dalam pelatihan dan industri pertahanan.

BACA JUGA:Topan Yagi Tewaskan 59 Orang di Vietnam

Kedua menteri menegaskan perlunya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, dan keselamatan navigasi dan penerbangan di Laut Timur, mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, secara efektif melaksanakan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC), dan segera merampungkan kode etik (code of conduct - COC) yang substantif dan efektif di perairan itu yang sesuai dengan hukum internasional.

 

*)mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: