Tersangka Ubah Arah CCTV

Tersangka Ubah Arah CCTV

ilustrasi cctv--

Ini temuan baru di pembunuhan Sandy Yogatama, 21, oleh Sepakat Zega, 25, di minimarket Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat. Sebelum membunuh, tersangka Sepakat memutar kamera CCTV menghindari area pembunuhan. Di sini unsur Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana, terpenuhi.

MENS REA (niat berbuat jahat) di kasus itu, menurut hasil penyidikan polisi, terbukti. Salah satu unsur yang harus terpenuhi dalam Pasal 340 KUHP adalah adanya tenggang waktu bagi tersangka untuk berpikir, apakah ia akan berbuat jahat atau tidak. 

Berbeda dengan pembunuhan biasa. Tanpa perencanaan. Atau, pembunuhan spontan. Masuk pelanggaran Pasal 338 KUHP. Beda pada bobot hukuman. Pelanggar Pasal 340 diancam hukuman mati. Pelanggar Pasal 338 diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

BACA JUGA: Nasib Saksi Pembunuhan Pegawai Minimarket di Pecenongan, Jakarta Pusat

BACA JUGA: CCTV toh Ditemukan, Polri Kian Transparan

Pembelokan arah kamera CCTV di gudang minimarket itu (TKP pembunuhan) diketahui polisi ketika mereka melakukan olah TKP. Dengan cepat polisi mengamati arah kamera CCTV yang dirasa tidak logis, alias berbelok ke arah yang tidak perlu dipantau CCTV. 

Maka, polisi langsung mengonfrontasi ke tersangka Sepakat: siapa yang membelokkan arah kamera itu? Awalnya, Sepakat tidak mengakui. Saat polisi menuduh Sepakat, ternyata Sepakat tidak sepakat. 

Namun, polisi mengatakan, mereka segera cek sidik jari dan DNA yang tertinggal di sekitar CCTV. Akhirnya, tersangka tak berkutik dan mengakui, ia mengubah arah kamera sebelum membunuh Sandy.

Kapolsek Gambir Kompol Jamalinus Nababan kepada wartawan, Kamis, 12 September 2024, mengatakan:

”Perencanaan pembunuhan, menurut analisis kami, setelah korban menyampaikan perkataan yang tidak mengenakkan hati pelaku, di hari itu juga.”

BACA JUGA: Pelecehan Seks di Apartemen Direkam CCTV

BACA JUGA: CCTV Ungkap Pembunuhan Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Dijelaskan kronologi kejadian demikian:

Selasa, 10 September 2024, pukul 01.51 WIB, Sepakat menghajar Sandy dengan tujuh tikaman ke arah dada. Bersamaan saat darah muncrat, Sandy menjerit kesakitan. Jeritan di dalam gudang itu didengar saksi pria inisial C. Ia pun bergegas menuju gudang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: