GP Azerbaijan: Sirkuit Baku City yang Sering Menghancurkan Harapan Pembalap

GP Azerbaijan: Sirkuit Baku City yang Sering Menghancurkan Harapan Pembalap

Selebrasi Oscar Piastri yang berdiri di atas kokpit mobil McLarennya, usai finis pertama di sirkuit Baku City di GP Azerbaijan Minggu (15/9)--Twitter Formula 1 @F1

HARIAN DISWAY - Oscar Piastri mencetak sejarah di GP Azerbaijan, membawa McLaren kembali ke puncak klasemen konstruktor setelah lebih dari 10 tahun. Namun, tantangan besar masih menunggu di sisa musim dengan Red Bull, Ferrari, dan Mercedes siap mengejar.

Sirkuit sepanjang 3,7 mil di Baku City, Azerbaijan, menyimpan sejarah yang sering kali "mengacaukan harapan" banyak pembalap untuk meraih gelar juara. Fakta ini memang sulit diterima akal, namun berkali-kali terjadi.

Tim Red Bull

Hingga GP Azerbaijan berakhir pada 15 September 2024, Tim Red Bull belum pernah menang dalam tujuh balapan terakhir mereka (ini menjadi kekalahan terpanjang sejak 2020).

Baik Max Verstappen maupun Sergio Perez bahkan gagal naik podium dalam empat dari tujuh balapan terakhir.

Akibat dari hasil tersebut, Red Bull kehilangan posisi puncak klasemen konstruktor untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.

BACA JUGA:GP Azerbaijan: Oscar Piastri Juara, McLaren Kembali ke Puncak Klasemen Konstruktor!

BACA JUGA:GP Azerbaijan: Ini Daftar Pole Position dan Juara 2016-2023

Tim McLaren

Kemenangan Oscar Piastri di GP Azerbaijan pada 15 September lalu mencetak catatan penting dalam sejarah McLaren.

Ini adalah pertama kalinya McLaren berhasil memuncaki klasemen konstruktor sementara sejak balapan pertama musim 2014, ketika Jenson Button dan Kevin Magnussen (saat debutnya) berdiri di podium Grand Prix Australia.


Klasemen konstruktor usai Oscar Piastri (McLaren) juara di GP Azerbaijan (15/9)--Twitter Formula 1 @F1

Namun, ada kenangan pahit dari masa lalu yang mungkin kembali terulang jika McLaren tidak fokus. Pada 2010, tantangan serius terakhir untuk merebut gelar juara datang setelah Lewis Hamilton dan Jenson Button finis di posisi keempat dan kelima di GP Jerman.

Saat itu, mereka hanya unggul tipis 28 poin atas Sebastian Vettel dan Mark Webber dari Red Bull.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: