Yamaha Siap Hadapi Kebangkitan di MotoGP dengan Mesin V4

Yamaha Siap Hadapi Kebangkitan di MotoGP dengan Mesin V4

Visual motor Yamaha YZR-M1 dengan fairing samping yang dilepas--Twitter Paddock GP @paddockGP1

HARIAN DISWAY - Yamaha sedang mempersiapkan langkah besar menuju kebangkitan di MotoGP. Mereka telah melakukan berbagai persiapan, termasuk mendatangkan teknisi baru dari Eropa sejak Fabio Quartararo menjadi juara dunia 2021.

Pada awalnya, di luar paddock, banyak yang bertanya-tanya mengapa Yamaha mendatangkan teknisi Eropa tersebut.

Jika dikaitkan dengan rumor yang berkembang di paddock dalam sepekan terakhir, kedatangan teknisi Eropa ini tampaknya bertujuan untuk mengembangkan mesin V4 baru, yang akan menjadi mesin V4 pertama dalam sejarah Yamaha di kelas 4-Tak.

Spekulasi ini akhirnya terjawab. Lin Jarvis, Direktur Pelaksana Yamaha Racing, mengonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan motogp.com bahwa proyek ini sudah berada dalam tahap lanjutan.

Sejak Suzuki mundur pada akhir musim 2022, Yamaha menjadi satu-satunya pabrikan yang masih menggunakan mesin 4 silinder segaris, sementara para kompetitornya seperti Ducati, Aprilia, KTM, dan Honda telah beralih ke mesin V4.

BACA JUGA:Kisah Mesin V4 Yamaha: Dari Era Kejayaan 1980-an ke Era Modern MotoGP

BACA JUGA:MotoGP 2024: Dari GP San Marino ke Sirkuit Mandalika dan Tantangan Transportasi Global

Meskipun Yamaha memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 2021 bersama Fabio Quartararo, sejak pertengahan 2022 Quartararo belum lagi meraih kemenangan.

Catatan ini memperkuat urgensi perubahan yang segera dilakukan, terutama di sektor mesin. Mesin 4 silinder segaris dianggap tidak lagi mampu menandingi performa mesin V4.

Lin Jarvis menjelaskan, “Kami masih memiliki banyak potensi dengan mesin inline, tetapi sangat penting untuk memahami keunggulan mesin V4, terutama dengan peraturan baru yang akan berlaku pada 2027.”

“Kami telah memutuskan untuk memulai proyek ini dan saat ini mesinnya sudah menjalani pengujian awal. Kami berharap dapat menggunakannya pada pertengahan tahun depan,” lanjutnya.

General Manager Yamaha Racing tersebut menekankan pentingnya transisi ini untuk bersaing dengan pabrikan lain yang saat ini terus mendominasi kejuaraan.

“Ketika mesin V4 ini terbukti lebih cepat daripada mesin kami saat ini, kami akan langsung menggunakannya. Kami perlu mendapatkan pengalaman dari sekarang dan tidak bisa menunggu hingga 2027,” kata Lin Jarvis.

Bagi Fabio Quartararo, yang telah menandatangani kontrak baru dengan Yamaha, proyek ini menjadi harapan besar untuk kembali ke jalur kemenangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: