Rapat Kerja dan FGD Ketua Departemen Universitas Airlangga di Labuan Bajo (3-Habis): Peran Pemimpin Mewujudkan Universitas Berkelas Dunia

Rapat Kerja dan FGD Ketua Departemen Universitas Airlangga di Labuan Bajo (3-Habis): Peran Pemimpin Mewujudkan Universitas Berkelas Dunia

Rapat Kerja dan FGD Ketua Departemen Universitas Airlangga di Labuan Bajo (3-Habis): Peran Pemimpin Mewujudkan Universitas Berkelas Dunia. Narasumber yang diundang kali ini adalah mantan Rektor ITB Prof Akhmaloka. Tampak, Akhmaloka (kiri) menerima cendera-Humas Unair-

BACA JUGA:Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (2): Komitmen Universitas Airlangga Memberantas Kemiskinan

BACA JUGA:Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (3-Habis): Memastikan Lulusan yang Cepat Terserap Pasar Kerja

Jangan sampai terjadi, lulusan PT hanya pandai dan ahli di bidang ilmu pengetahuan, tetapi jauh dari etika dan moralitas. Di Indonesia, kita tahu bahwa pelaku praktik korupsi sebagian besar justru adalah orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Mereka adalah lulusan PT yang pintar, tetapi tanpa memiliki moralitas yang baik.

Dalam paparannya, Akhmaloka mengatakan, dewasa ini ada dua hal yang penting diperhatikan insan kampus. 

Pertama, penguatan pendidikan karakter makin mendesak karena derasnya arus informasi yang tidak terbendung akibat perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat. 

Kedua, pendidikan karakter. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah upaya pengembangan kompetensi life-long learning. PT tidak mungkin membiarkan pendidikan karakter ditelantarkan begitu saja karena terlalu fokus pada pengembangan keilmuan. 

BACA JUGA:Lawatan FISIP Universitas Airlangga ke Melbourne (1): Pengembangan Kerja Sama dengan Charles Sturt University

BACA JUGA:Lawatan FISIP Universitas Airlangga ke Melbourne (2): Simposium Membahas Dinamika Indonesia

BACA JUGA:Lawatan FISIP Universitas Airlangga ke Melbourne (3-Habis): Membangun Kultur Akademik di Perguruan Tinggi

Sepintar apa pun lulusan yang dihasilkan PT, semua akan sia-sia jika tidak didukung moralitas yang kuat. Kepekaan terhadap nilai kemanusiaan adalah salah satu prasyarat moral yang harus dimiliki lulusan PT. 

Jangan sampai terjadi, perkembangan sains dan ilmu pengetahuan hanya menciptakan lulusan yang tidak memiliki kepekaan terhadap nilai moralitas. Yang membedakan manusia dan robot bukan pada kecerdasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, melainkan pada dimiliki-tidaknya moralitas. Seorang lulusan PT harus memiliki empati kepada nilai kemanusiaan. Demikian tegas Akhmaloka.

STRATEGI KEPEMIMPINAN PT

Mewujudkan universitas yang berkelas dunia, harus diakui, bukan hal yang mudah. Kontestasi antar-PT yang makin intens mau tidak mau akan memaksa pimpinan PT untuk pandai-pandai merumuskan strategi yang mampu mendayagunakan seluruh potensi SDM, dukungan pendanaan dan fasilitas yang ada untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berkelas dunia. 

Selain itu, PT dituntut untuk menghasilkan penelitian yang diakui dunia serta memiliki kapasitas inovasi yang dapat memecahkan permasalahan bangsa serta berkontribusi bagi peningkatan perekonomian bangsa.

Akhmaloka menyatakan, secara garis besar, ada empat strategi kepemimpinan PT yang perlu dikembangkan untuk menjamin terwujudnya universitas yang berkelas dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: