Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah

Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah

Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah. Produk anyaman tas anyaman pandan yang dihasilkan dari UMKM Siak.-SKELAS-

Selain itu, SKELAS juga mendorong pemanfaatan serat daun nanas sebagai bahan baku kain tenun. Tanaman nanas banyak tumbuh di Siak. Tapi sebelumnya, masyarakat hanya memanfaatkan buahnya saja. 

Serat daun nanas yang biasanya dibuang kini diolah menjadi benang untuk dijadikan motif pada kain tenun khas Siak. Meski serat daun nanas lebih pendek dibandingkan serat dari tanaman lain, kain yang dihasilkan tetap memiliki nilai estetika yang tinggi. 

BACA JUGA:Sentra Oleh-Oleh Kota Pasuruan Hadir di Alun-Alun Kota, Dekranasda Sokong UMKM

Kain itu bahkan telah digunakan dalam ajang fashion show di Lancang Kuning Carnival, sebuah festival budaya di Riau.

Nanas Mahkota Siak adalah salah satu varietas nanas yang banyak ditanam oleh petani di Siak. Selain berfungsi sebagai pencegah kebakaran di lahan gambut, nanas itu juga dikenal karena cita rasanya yang segar. 

Produk olahan nanas seperti jeli, sirop, dan selai sudah menjadi bagian dari oleh-oleh khas Siak. Namun, dengan program KUBISA, produk itu semakin berkembang dengan standar kualitas yang lebih baik.

BACA JUGA:APINDO: UMKM Harus Tembus Pasar Ekspor


Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah. Produk selai nanas yang diproduksi UMKM Siak melalui program KUBISA.-Pinaloka-

Salah satu inovasi menarik dari olahan nanas adalah minuman kaleng siap saji dengan merek Pinaloka. Minuman itu dikembangkan oleh Cindi Shandoval, salah seorang peserta KUBISA, yang mengolah nanas mahkota Siak menjadi minuman yang praktis dan segar. 

Meski awalnya terkendala oleh harga bahan baku kaleng yang cukup mahal, minuman itu berhasil menarik minat pasar dan menjadi salah satu oleh-oleh favorit dari Siak.

Selain produk pangan, KUBISA juga mendorong pengembangan produk kerajinan lokal. Salah satu produk yang berhasil dihidupkan kembali adalah anyaman pandan. Menganyam daun pandan merupakan tradisi lama di kalangan wanita Melayu. 

BACA JUGA:Merintis UMKM sebagai Oligarki Ekonomi Baru

Kini, dari anyaman, produk yang dihasilkan lebih bervarias. Mulai dari tas, dompet, hingga peralatan rumah tangga seperti placemat dan keranjang buah.

Produk anyaman pandan dari Siak dikenal kuat dan tahan lama. Meski tetap ada batasan dalam penggunaannya. Untuk memperpanjang usia produk dan meningkatkan daya tarik, anyaman itu kerap dipadukan dengan bahan lain seperti kulit sintetis atau kulit sapi. 

Generasi muda di Siak juga berperan aktif. Mereka tidak hanya menjadi peserta dalam program KUBISA, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam menciptakan inovasi produk yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: