Viral Pecco Bagnaia Kehabisan Bensin Sampai Ditarik Marc Marquez, Ini Penjelasannya
Viral Pecco Bagnaia kehabisan bensin sampai ditarik Marc Marquez, ini penjelasannya. Foto: Bagnaia memegang tangan Marc Marquez di akhir sesi latihan GP Indonesia di Sirkuit Mandalika, 27 September 2024. -Crash-
Ia bahkan sering disebut "nebeng" pembalap di depannya, memanfaatkan slipstream untuk mencatatkan waktu lebih cepat. Plus, tahun depan, ia akan menjadi rekan setim Pecco di tim pabrikan Ducati.
"Yang terbaik dari sesi tadi adalah bantuan dari Marc. Karena jika tidak ada dia, di bawah sinar matahari yang panas itu, aku bakal meleleh sih," ungkap Pecco Bagnaia tulus. "Ia melihatku hampir berdiri terpaku, dan segera membantuku," jelasnya.
BACA JUGA: MotoGP 2025: Jack Miller Gabung Tim Satelit Yamaha-Pramac Racing
BACA JUGA:Yamaha Siap Hadapi Kebangkitan di MotoGP dengan Mesin V4
"Di antara para pembalap, kami saling menghormati. Sulit membayangkan seseorang tidak berhenti (dan membantu) dalam situasi seperti itu. Ia ada di sana, dan untungnya ia membantuku," tambahnya.
Marc Marquez tersenyum mendengarkan pernyataan Bagnaia. Ia menyatakan, tindakannya sangat spontan dan didasari pada respek.
"Ia ada di depanku. Kupikir motornya mogok kehabisan bensin," kata Marquez, dikutip Crash. "Aku tahu, sebagai rider, kalau kamu berhenti di tengah trek di bawah cuaca seperti itu, maka keringatmu bakal bercucuran," paparnya.
"Jadi aku bantu ia kembali ke paddock. Bukan karena ia calon rekan setimku musim depan, tapi karena aku ada di sana," jelas Marc Marquez. "Ia adalah lawan. Tapi setelah bendera finis berkibar, segalanya selesai," imbuh pembalap 31 tahun itu dengan dewasa.
Masalah Pecco
Viral Pecco Bagnaia kehabisan bensin sampai ditarik Marc Marquez, ini penjelasannya. Foto: Pecco Bagnaia di sesi latihan GP Indonesia, 27 September 2024. -Crash-
Lebih jauh, Pecco Bagnaia mengungkapkan kepuasannya atas jalannya latihan bebas. Ia mengakui bahwa ia terjun ke trek pada pagi dengan membawa segudang masalah.
Ada problem peralatan elektronik, dan juga strategi yang tidak berhasil. Ia akhirnya bisa mencapai kecepatan yang diinginkan, tapi belum optimal.
BACA JUGA:Mengapa Yamaha Memilih Mesin V4 di Moto GP? Ini Rencana dan Dampaknya
BACA JUGA:Kisah Mesin V4 Yamaha: Dari Era Kejayaan 1980-an ke Era Modern MotoGP
"Aku punya banyak masalah di tikungan ke kanan, dan aku tidak bisa mengerem dengan baik. Kami mencoba banyak hal dan tidak ada yang berhasil," jelasnya. "Namun, begitu aku memasang ban soft baru di belakang, semuanya kembali normal," tutur pembalap 27 tahun itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: crash