Netanyahu Klaim Israel 'Menang' di Sidang Umum PBB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-79 Majelis Umum PBB, Jumat, 27 September 2024.-Pamela Smith-AP Photo
HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di markas besar New York pada Minggu, 29 September 2024.
Sesi pidato Netanyahu diwarnai aksi protes berupa keluar ruangan ramai-ramai yang dilakukan oleh sejumlah besar delegasi negara-negara anggota.
Meski demikian, di tengah suasana yang penuh ketegangan, Netanyahu tetap berpidato dengan percaya diri.
Ketegangan meningkat setelah Netanyahu secara terbuka menolak rencana pemerintahan Biden. Untuk menghentikan konflik antara Israel dan Hizbullah.
BACA JUGA:Peserta Sidang Majelis Umum PBB Ramai-Ramai Walkout Saat Pidato PM Israel Benjamin Netanyahu
Dalam kunjungannya, Netanyahu bersikeras mempertahankan posisinya. Ia tidak menawarkan konsesi diplomatik, dan bahkan memerintahkan serangan udara ke Beirut yang diyakini berhasul menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang telah lama diburu Israel.
Serangan ini dilakukan tepat saat Netanyahu memberikan pidato di depan Majelis Umum PBB. Dalam pidato itu, Netanyahu tegas mengatakan bahwa Israel tengah menuju kemenangan.
Dalam pidatonya, Netanyahu menyatakan kemenangan Israel dalam berbagai konflik. Namun, beberapa pejabat AS menilai bahwa klaim kemenangan ini mungkin hanya bersifat sementara serta dapat memicu risiko konflik yang lebih besar di masa depan.
BACA JUGA:Netanyahu dalam Krisis: Protes Warga Israel Memuncak Setelah Sandera Tewas di Gaza
Beberapa jam setelah pidatonya, pejabat senior Israel mengklaim bahwa serangan udara tersebut bisa menjadi titik balik. Terutama dalam kampanye militer mereka melawan Hizbullah, yang didukung oleh Iran.
Menurut mereka, keberhasilan ini menandai kemajuan signifikan. Dalam upaya Israel untuk melawan ancaman yang dipersepsikan dari Iran dan kelompok proksi lainnya di wilayah tersebut.
Michael Makovsky, presiden Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika menilai bahwa Netanyahu tampak semakin percaya diri, terutama setelah kesuksesan militer Israel dalam dua minggu terakhir. "Ini mungkin pertama kalinya Israel merasa dapat membalikkan keadaan melawan Iran," kata Makovsky.
Namun, ancaman yang dihadapi Israel dari kelompok-kelompok proksi Iran tidak dapat diabaikan meskipun Israel berhasil merusak kekuatan Hizbullah dan Hamas. Kekhawatiran akan serangan balasan Iran masih ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the new york times