Tiket Final DBL East Java North Ludes Kurang dari 7 Menit, DBL Bikin Arena Baru di Surabaya?
Blue Stars, suporter SMA Gloria 1 Surabaya, saat mendukung tim putri mereka di laga final Honda DBL with Kopi Good Day East Java North 2024, 4 Oktober 2024-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
Setiap pertandingan di DBL Seri Surabaya, selalu menyajikan keseruan dan adrenalin tinggi, dengan kedua tim finalis berjuang untuk meraih gelar juara.
Yondang Tubangkit berharap kegilaan dan semangat terhadap kompetisi itu terus tumbuh, tidak hanya dalam waktu dekat, tetapi hingga puluhan tahun ke depan.
"Semoga kegilaan ini terus berlanjut untuk 20 tahun sampai 40 tahun ke depan," tambahnya dengan penuh optimisme.
BACA JUGA:KJRI Chicago Siap Bantu Skuad DBL All-Star Lanjutkan Studi di Amerika Serikat
BACA JUGA:Jadwal DBL All-Star 2024 di National Summer Classic Amerika Serikat
DBL Buka Arena yang Lebih Besar?
Yondang Tubangkit Wakil Direktur DBL Indonesia (kiri) dan Dendy Sean Marketing Director MPM Honda Jatim (kanan) setelah laga final putri Honda DBL with Kopi Good Day East Java North 2024, 4 Oktober 2024-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
Dengan semakin besar minat terhadap DBL, dorongan untuk menyediakan arena yang lebih besar semakin terasa setiap tahunnya. Pada awal penyelenggaraan DBL, arena berkapasitas 5.000 tempat duduk dianggap cukup memadai.
DBL akhirnya memiliki kandang sendiri, DBL Arena, yang juga berkapasitas 5.000 tempat duduk. Venue di Jalan Ahmad Yani Surabaya itu dipakai kali pertama pada musim 2007/2008.
Namun, melihat tren yang ada, kapasitas tersebut bisa dibilang kurang dari cukup. Terutama setelah tahun lalu sukses memenuhi Indonesia Arena yang mampu menampung hingga 16.000 penonton.
Hal itu terlihat jelas bahwa DBL terus berkembang seiring dengan peningkatan minat dari penggemar basket muda di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Dari Chicago ke Grand Rapids, DBL All-Star Indonesia Berguru ke Micah Lancaster
BACA JUGA:Let's Go! Tim Putra DBL All-Star Indonesia Tiba di Chicago
"Mungkin kita sudah semakin expand. Bukan gedungnya yang enggak cukup, tapi minat kepada DBL yang semakin besar," kata Yondang. "Anak muda dari 31 kota dan 23 provinsi semakin paham dalam menikmati olahraga, itu semakin bagus untuk kita," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa pihak DBL selalu mempertimbangkan kemungkinan untuk pindah ke arena yang lebih besar, sejalan dengan perkembangan minat masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: