Dari Chicago ke Grand Rapids, DBL All-Star Indonesia Berguru ke Micah Lancaster

Dari Chicago ke Grand Rapids, DBL All-Star Indonesia Berguru ke Micah Lancaster

Micah Lancaster saat melatih skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024, pada Kamis, 24 Juli 2024.-DBL-

MICHIGAN, HARIAN DISWAY - Skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 berkesempatan berlatih dengan Micah Lancaster pada Rabu, 24 Juli 2024.

Micah Lancaster dikenal sebagai pelatih ketangkasan individu ternama di Amerika Serikat, yang telah melatih bintang-bintang NBA seperti mendiang Kobe Bryant, Karl-Anthony Towns, Victor Oladipo, dan Brandon Ingram.

Untuk berlatih bersama Micah, skuad harus melakukan perjalanan ke gym miliknya di Grand Rapids, Michigan, yang berjarak sekitar 300 km dari Chicago, Illinois.

Perjalanan darat ini memakan waktu sekitar tiga jam, atau bisa mencapai lima jam jika lalu lintas padat.

BACA JUGA:Let's Go! Tim Putra DBL All-Star Indonesia Tiba di Chicago

BACA JUGA:Bintang SMAN 2 Surabaya, Elang Dewanto Kembali ke Chicago: Tantangan dan Harapan DBL All-Star!

dilansir dari DBL.id (Disway National Network), Tim Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 berangkat ke Grand Rapids menggunakan bus pada pukul 07.30 pagi dan tiba sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Mereka melewati wilayah utara Indiana, melintasi Portage hingga New Buffalo, dengan pemandangan kebun jagung dan lahan kosong pedesaan yang menemani perjalanan.

Sesampainya di Grand Rapids, tim disambut oleh Micah Lancaster dan langsung memulai sesi pemanasan dengan latihan dribble manipulation.

Dalam latihan ini, para pemain diminta untuk menggiring bola sambil memainkan lampu yang berubah warna, dengan tujuan melatih konsistensi dalam mengontrol bola.

BACA JUGA:Transformasi Bisma Sabda: Pelatih DBL All-Star yang Belajar dari Para Maestro Basket AS

BACA JUGA:DBL All-Star: Gerrald Haikal dan Mimpi Tanding ke Amerika yang Jadi Kenyataan

Latihan dilanjutkan dengan sesi decision making practice, di mana pemain harus melakukan drive dan menekan cone dengan lampu otomatis. Setiap warna lampu mengharuskan mereka melakukan gerakan tertentu seperti menembak ke keranjang atau melakukan lay up.

"Tujuan latihan ini adalah menciptakan fokus dalam pengambilan keputusan dari perspektif yang berbeda. Pemain basket sering dihadapkan dengan banyak keputusan, dan saya ingin melihat pengambilan keputusan dari perspektif keterampilan pemain," jelas Micah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dbl