Mahasiswa PENS Ciptakan Simochi, Bisa Pantau Kondisi Pascarawat Inap Pasien Lewat Smartphone

Mahasiswa PENS Ciptakan Simochi, Bisa Pantau Kondisi Pascarawat Inap Pasien Lewat Smartphone

(dari kiri) Rohman Aditya, M. Arif Diki Kurniawan, Dimas Irwansyah, Maftur Arif Angga saat ditemui di gedung Pasca Sarjana PENS untuk melakukan demo Inovasi sistem monitoring kondisi pasien dengan computer vis-Dinar Mahkota Parameswari-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Berangkat dari keresahan kurangnya pengawasan dan penanganan rawat inap, Sistem Monitoring Kondisi Pasien dengan Computer Vision dan Internet of Things (Simochi) diciptakan.

Inovasi alat kesehatan digital itu dicetuskan oleh para mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), M. Arif Diki Kurniawan, Rohman Aditya, Dimas Irwansyah dan Maftur Arif.

Alat tersebut berbentuk kubus dengan tiga kaki sebagai penyangga. Di tengah kubus terdapat monitor untuk mengetahui status dari pasien. Mulai tinggi, berat badan, suhu tubuh, detak jantung dan tekanan darah.

Semua sensor tersebut sudah lulus dari standar keakuratan alat medis yaitu di atas 90 persen.

Simochi juga terintegrasi dengan aplikasi smartphone. Sehingga dokter bisa memantau kondisi pasien. Dokter juga bisa berkomunikasi dua arah dengan aplikasi terebut.

Bukan hanya memantau, Simochi juga akan mengolah data dengan sistem super fast learning.

BACA JUGA:Optimalkan Pengelolaan Perpustakaan, Departemen Informasi dan Perpustakaan UNAIR Latih Guru Pustakawan Pesantren Tebuireng dengan Inovasi Digital

BACA JUGA:Inovasi Alat Pemotong Daun Tembakau: Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin Untag Surabaya

"Datanya nanti disortir buat dijadiin prediksi penyakit hipertensi gitu," jelas Dimas.

Untuk saat ini Simochi hanya berfokus pada penyakit hipertensi. Sehingga untuk sementara sensor yang ada memang berfokus mendapat hasil akurat di hipertensi.

Selain itu, Simochi juga dilengkapi dengan modul internet. Pasien tak perlu ribet untuk mempersiapkan internet di rumah.

Cukup bawa saja dan nyalakan, kemudian pasien sudah bisa berkomunikasi dengan dokter melalui aplikasi yang sudah tersedia.

"Untuk check up tidak perlu lagi datang ke rumah sakit, cukup dari Simochi saja. Sehingga waktunya bisa digunakan untuk hal lain," ujar Arif.

Menurutnya, waktu dalam perjalanan untuk melakukan check up itu lama. Terlebih dari kawasan-kawasan yang terpencil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: