Ini Penjelasan Obat yang Diminumkan Baby Sitter ke Anak Majikan

Ini Penjelasan Obat yang Diminumkan Baby Sitter ke Anak Majikan

Dokter Bayu (kanan) yang tengah menjelaskan efek samping dari obat yang dicekoki baby sitter, Selasa, 15 Oktober 2024 bersama Kabid Dokkes Polda Jatim M Kusman, serta Kombespol Polda Jatim Dirmanto.-Jelita Sondang Samosir-

HARIAN DISWAY-  Pemeriksaan dilakukan Biddokkes Polda Jatim kepada korban balita yang dicekoki obat keras oleh baby sitternya. Hasilnya, kedua obat keras itu merupakan obat golongan steroid. 

Lebih lanjut, dokter Bayu Dharma Shanti, selaku spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal hipertensi ini menjelaskan, jika steroid adalah sebuah obat yang digunakan pada beberapa penyakit. Pemberian obat tersebut harus dalam sepengetahuan dan pengawasan dokter. 

"Fungsi dari golongan obat ini antara lain antialergi, obat bagi auto imun, dan penyakit lain terkait dengan daya tahan tubuh. Jadi tidak untuk penggemuk badan," sebutnya. 

Tetapi jika dalam penggunannya tidak diawasi dokter, akan muncul berbagai efek samping yang membahayakan. Seperti lambung yang mudah terluka, gangguan pertumbuhan karena menyerang hormon pertumbuhan, keropos tulang, serta gemuk yang tidak wajar.

Hal-hal itulah yang juga ditemukan pada korban EWG saat diperiksa wajah dan tubuhnya. Dia mengalami pembengkakan yang seolah-olah gemuk. Serta terdapat gangguan hormon pertumbuhan.

BACA JUGA:Saran Sesama Baby Sitter, Wanita Ini Cekoki Obat Keras ke Anak Majikan

BACA JUGA:113 Personel Polda Jatim Walpri Pelaksana Pemilu dan Paslon

"Jadi pada masa pertumbuhannya nanti, dia akan mengalami gangguan. Kalau tidak ditangani lebih baik lagi," jelasnya. 

Karenanya, dokter Bayu menyampaikan jika korban saat ini masih dalam tahap rehabilitasi dalam mengurangi dosis yang selama ini dipakai. Serta dilakukan pendampingan mental agar korban bisa menerima bentuk tubuhnya setelah berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut. 

"Jadi tidak bisa langsung diputus konsumsi obatnya karena sudah terlalu lama. Harus perlahan-lahan mengurangi dosisnya agar tubuhnya tidak langsung drop," urainya. 

Atas kasus ini Kabid Dokkes Polda Jatim, M Kusman menyampaikan betapa pentingnya pengawasan orang tua terhadap perubahan bentuk tubuh anak.  "Anak jangan sepenuhnya dipercayakan kepada Baby Sitter, kita sebagai orang tua harus tetap mengamati dan mengawasi anak kita," tutupnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: