Hari Trauma Sedunia 17 Oktober, Dorong Kesadaran tentang Dampak Trauma

Hari Trauma Sedunia 17 Oktober, Dorong Kesadaran tentang Dampak Trauma

Hari Trauma Sedunia 17 Oktober: sejarah, tujuan dan cara memperingatinya. --Freepik

HARIAN DISWAY - Setiap tanggal 17 Oktober, kita memperingati Hari Trauma Sedunia. Peringatan itu untuk mengurangi insiden Trauma dalam masyarakat maupun tiap individu.

Maka peringatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak trauma dan pentingnya penanganannya.

Trauma dapat menjadi penyebab kematian yang signifikan jika tidak ditangani dengan baik. Data menunjukkan bahwa lebih dari 9 persen kematian di seluruh dunia disebabkan oleh cedera traumatis, terutama pada individu di bawah usia 45 tahun.

Dengan peringatan itu, diharapkan masyarakat lebih peka terhadap isu trauma dan mendorong upaya preventif yang dapat menyelamatkan nyawa. Lantas, apa yang melatarbelakangi peringatan tersebut? Berikut penjelasannya.

BACA JUGA:Sejarah Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional yang Diperingati Tiap 17 OKtober

Sejarah Hari Trauma Sedunia

Hari Trauma Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 2011 di New Delhi, India, sebagai respons atas tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di negara tersebut, yang menyebabkan lebih dari 400 orang diperkirakan kehilangan nyawa setiap harinya.

Kecelakaan lalu lintas diakui sebagai salah satu penyebab paling umum dari pengalaman traumatis di seluruh dunia, menciptakan dampak mendalam pada kesehatan fisik dan mental para korban.

Namun, kecelakaan lalu lintas hanyalah satu dari banyak penyebab trauma. Pengalaman traumatis juga sering muncul dari peristiwa lain. Seperti operasi militer, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan seksual.

Semua itu dapat meninggalkan luka psikologis yang mendalam, yang jika tidak ditangani dengan tepat, dapat mengarah pada Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD), yakni kondisi yang memengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan.

Sejarah mencatat bahwa trauma bukanlah fenomena baru. Catatan dari abad ke-5 SM menunjukkan bahwa orang-orang Yunani Kuno telah mengamati dampak trauma pada para prajurit.

Hal itu juga dilaporkan di antara tentara Amerika yang berperang dalam Perang Saudara pada 1860-an. Pengalaman-pengalaman itu menggarisbawahi pentingnya penanganan trauma yang tepat sejak zaman kuno hingga sekarang.

BACA JUGA:Hari Pangan Sedunia 16 Oktober: Memantau Perkembangan Food Estate dan UU Ciptaker di Indonesia

Tujuan Peringatan Hari Trauma Sedunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: