Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Trenggalek dan Pacitan Bersaing di Konservasi Penyu

Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Trenggalek dan Pacitan Bersaing di Konservasi Penyu

Tim 1 Juri APJW II 2024 melepas tukik di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.-Moch Sahirol Layeli-

HARIAN DISWAY - Penjurian Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024 pada hari ketiga, tim 1 menyusuri garis pantai selatan Jawa. Menyaksikan kehebatan warga desa-desa semifinalis dalam melakukan konservasi lingkungan dan satwa dilindungi. 

Setelah semalaman menyusuri jalan berliku Trenggalek-Panggul, tim menginap di Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek. 

Tidak jauh dari hotel tempat tim menginap, ada pantai bernama Taman Kili-Kili. Dikenal dengan konservasi dan penangkaran penyu. 

Ari Gunawan, ketua Pokmaswas Pantai Taman Kili-Kili mengatakan, butuh perjuangan ekstra untuk memberangus praktik berburu daging dan telur penyu.  "Sekitar Juni-Juli penyu naik untuk bertelur. Sarang-sarangnya itu yang jadi incaran untuk diambil," jelas Ari.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan I 2024: Rata-Rata Omah Rembug dan Pos Kamling Belum Maksimal

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Pasuruan dan Situbondo Beradu Pesona Wisata Desa

Sekretaris Desa (Sekdes) Wonocoyo menuturkan, pihaknya memberlakukan perdes larangan memburu tukik penyu, induk penyu, maupun telur-telurnya.  "Tahun 2011 kita upayakan membuat Petaturan Desa (Perdes) konservasi penyu. Agar warga tidak memburu penyu lagi," katanya.

Namun, menegakkan perdes konservasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak warga yang melakukan perlawanan. 

Untungnya dalam upaya penegakan tereebut, Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu setia mengawal. 

"Sekarang Alhamdulillah sejak konservasi berjalan, perburuan penyu sudah hampir tidak ada. Kami patroli rutin. Terutama saat bulan-bulan bertelur. Karena telur penyu diburu warga untuk obat kuat," jelas Bhabinkamtibmas Wonocoyo Bachtiar Hari Nugroho.
Penjurian Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024 di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.-Moch Sahirol Layeli-

Desa Wonocoyo juga memiliki inovasi lain. Yakni sentra pengolahan sampah yang diubah menjadi gas metan untuk bahan bakar rumah tangga. 

Sampah yang disetor ke bank sampah dicacah dan dihancurkan dengan mesin dan dicampur dengan kotoran hewan untuk memicu reaksi kimia yang menghasilkan gas metan.  Gas tersebut kemudian dialirkan melalui pipa-pipa menuju kompor-kompor milik warga. 

Hal yang mengagumkan dari Wonocoyo adalah perdes tentang perlindungan sumber daya air. Di Dusun Tumpak Wareng terdapat sebuah mata air yang bernama Umbul Tirta.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Berdaya di Manding Daya dan Pangeranan yang Toleran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: