Gaza Terancam Kelaparan Mengerikan

Gaza Terancam Kelaparan Mengerikan

ANAK PENGUNGSI PALESTINA menjaga sepanci makanan yang diberikan oleh lembaga amal di kamp pengungsian Al-Shati, Gaza, Kamis, 17 Oktober 2024.-OMAR AL-QATA-AFP-

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, juga memperingatkan pada Rabu, 16 Oktober 2024, tentang risiko kelaparan di wilayah tersebut.

Wilayah Gaza yang luas telah hancur oleh serangan balasan Israel yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.


PEMBERIAN MAKANAN oleh salah seorang staf lembaga amal untuk warga Gaza yang tinggal di kamp pengungsian Al-Shati, Gaza, Kamis, 17 Oktober 2024.-OMAR AL-QATA-AFP-

"Risiko kelaparan antara November 2024 dan April 2025 tetap ada selama konflik terus berlangsung dan akses kemanusiaan dibatasi," kata laporan IPC.

Konsentrasi penduduk yang sangat tinggi di area yang semakin menyusut, tinggal di tempat penampungan darurat dengan akses terbatas ke pasokan dan layanan kemanusiaan, meningkatkan risiko wabah epidemi dan memperburuk bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.


DUA PEREMPUAN menunggu antrean makanan di kamp pengungsian Al-Shati, Gaza, Kamis, 17 Oktober 2024.-OMAR AL-QATA-AFP-

Serangan Israel yang semakin intensif dan perintah evakuasi baru sudah meningkatkan kemungkinan skenario terburuk ini terjadi, tambah laporan tersebut.

Diperkirakan 60 ribu kasus malnutrisi akut pada anak-anak usia enam bulan hingga empat tahun diperkirakan akan terjadi antara November dan April 2025.

"Untuk menekan kelaparan akut dan malnutrisi, kita harus bertindak sekarang," kata Beth Bechdol, wakil direktur jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.

Ia mengatakan, ’’Perlu segera menghentikan permusuhan, memulihkan akses kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan pangan penting dan masukan pertanian tepat waktu untuk musim tanam musim dingin mendatang agar warga dapat menanam bahan makanan."

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan pada Rabu bahwa kekurangan bantuan bukanlah masalah. Justru ia menyalahkan Hamas karena membajak dan mencuri pengiriman. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: