Paus Fransiskus Umumkan 14 Orang Kudus Baru, Termasuk 11 Martir Damaskus
Paus Fransiskus Titip Pesan Ini ke Seluruh Rakyat Indonesia, Penting!-Zebra48bo-Wikimedia Commons
BACA JUGA:Kisah Para Petugas di Balik Misa Akbar Paus Fransiskus: Harus Tahan Stres!
Kelompok itu terdiri dari delapan biarawan Fransiskan dan tiga umat awam Maronit yang berasal dari biara yang sama. Mereka dibunuh oleh kelompok militan Druze pada bulan Juli 1860 di Damaskus, yang kala itu berada di bawah kekuasaan Ottoman.
Kelompok martir Damaskus sebenarnya sudah dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada 1926. Damaskus sendiri adalah kota dengan salah satu komunitas Kristen tertua di dunia.
Namun, populasi umat Kristen di kota tersebut kini menyusut, menjadi hanya sekitar dua persen. Banyak penduduk Damaskus, baik Kristen maupun non-Kristen, telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya perang saudara di Syria pada 2011.
Vatican News mencatat bahwa kemartiran kelompok Damaskus yang dikanonisasi itu memiliki kemiripan dengan situasi umat Kristen di Timur Tengah saat ini.
BACA JUGA:4 Motto Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, Tekankan Perdamaian dalam Keberagaman
BACA JUGA:Wartawan Harian Disway Jumpa Paus Fransiskus: Bangga Bisa Menyaksikan Sejarah
Perjuangan mereka dianggap sebagai refleksi dari kondisi banyak umat Kristen yang masih menghadapi ancaman dan penganiayaan di wilayah tersebut.
Orang Kudus Lain yang Dikanonisasi Paus Fransiskus
Paus Fransiskus Pimpin Misa Akbar dan Berikan Khotbah di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis, 5 September 2024-Indonesia Papal Visit Committe-
Selain para Martir Damaskus, ada tiga orang lainnya yang juga dikanonisasi pada hari itu. Mereka adalah misionaris Italia Giuseppe Allamano, biarawati Italia Elena Guerra, serta Marie-Leonie Paradis dari Kanada.
Ketiganya dikenal karena mendirikan komunitas-komunitas religius yang memberikan dampak besar bagi kehidupan umat Kristiani.
Pada Mei 2024, Paus Fransiskus juga mengumumkan rencana untuk mengkanonisasi remaja asal Italia, Carlo Acutis. Carlo Acutis dikenal sebagai God's Influencer karena selama hidupnya, ia menggunakan internet untuk menyebarkan iman Katolik.
Carlo Acutis meninggal pada 2006 akibat leukemia, dan rencana kanonisasinya diperkirakan akan berlangsung pada 2025, bertepatan dengan Tahun Yubileum Gereja. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp