Khofifah Ungkap Keberhasilan OPOP Jatim Tembus Pasar Global di Sarasehan Hari Santri

Khofifah Ungkap Keberhasilan OPOP Jatim Tembus Pasar Global di Sarasehan Hari Santri

Khofifah mengungkapkan kesuksesan program OPOP Sarasehan Hari Santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa, Besuki, Situbondo, Selasa, 22 Oktober 2024.-Tim Media Khofifah-

SITUBONDO, HARIAN DISWAY - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kesuksesan program One Pesantren One Product (OPOP) yang kini go global.

Hal itu disampaikan dalam Sarasehan Hari Santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa, Besuki, Situbondo, Selasa, 22 Oktober 2024. Di hadapan para santri, pengasuh pesantren, dan para akademisi, Khofifah menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi pesantren melalui kewirausahaan.

Terutama dengan lebih dari seribu produk pesantren Jatim yang kini berhasil menembus pasar internasional. Sebab, kata Khofifah, dengan santri dan pesantren berdaya secara ekonomi maka  kemampuan untuk membangun kekuatan di sektor lain akan mengikuti dengan mudah.

BACA JUGA:Khofifah, Sang Ibu Santri: Perjuangan Tanpa Henti untuk Para Santri di Jatim

“Itulah mengapa lima tahun yang lalu, ketika kami dilantik di periode pertama, kami menggagas program OPOP,” jelasnya.

Program itu mendorong terwujudnya  kemandirian ekonomi di tiga pilar: santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur. Masing-masing pilar memiliki peran dalam pengembangan ekonomi berbasis pesantren.

Dampaknya, tentu saja, tidak hanya dirasakan oleh pesantren. Melainkan juga berdampak bagi masyarakat sekitar pondok pesantren.

Dalam pelaksanaannya, Khofifah juga melibatkan pentahelix yang melibatkan perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas, lembaga keuangan, pemerintah dan media. 

BACA JUGA:Hari Santri 2024, Khofifah Serukan Santri Jadi Garda Moral dan Penggerak Inovasi

“Program OPOP diharapkan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di dalam maupun di sekitar pesantren,” tegasnya.

Sejak dicetuskan pada 2019, program OPOP Jatim telah berhasil menghasilkan sebanyak 1.210 pesantrenpreneur. 

Tidak hanya itu. Kegiatan pengenalan entrepreneurship, laboratorium kewirausahaan, dan vokasional skill, telah menyasar lebih dari 500 ribu santri binaan. Bahkan, telah membentuk sebanyak 1.783 sociopreneur di Jawa Timur. 

“Kini sekitar seribu produk pesantren OPOP Jatim telah berhasil tembus ekspor,” papar Khofifah. Selain itu, Malaysia dan Thailand sedang belajar mengenai OPOP untuk direplikasi. 

BACA JUGA:Khofifah Wadahi Aspirasi Nelayan Muncar, Dorong Perluasan TPI dan Pembangunan Pemecah Gelombang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: